KabarFAB-Prof. Dr. H. Imam Makruf, S.Ag, M.Pd, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) Universitas Raden Mas Said Surakarta, secara simbolis menyambut kedatangan Ahmad Danial Latief, mahasiswa berprestasi FAB dari Prodi Sastra Inggris yang berhasil menyelesaikan MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) Kemenag, pada Rabu (27/12) di ruang kerja Dekan.

Ahmad Danial Latief, yang telah meraih kesuksesan di Rochester Institute of Technology, kembali ke Indonesia sebagai duta ilmu pengetahuan internasional, siap berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan mahasiswa tanah air.

IMG 2962

MOSMA merupakan program unggulan Kementerian Agama dalam rangka memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kuliah di perguruan tinggi luar negeri dengan jumlah sebanyak 20 SKS, dan program ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan Desember 2023.

Prof. Dr. H. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd., mengucapkan selamat atas kedatangan dan keberhasilan Ahmad Danial melaksanakan program MOSMA. “Kedatangannya tidak hanya sebagai mahasiswa kembali ke kampus tercinta, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi teman-teman sejawatnya,” kata Prof. Imam.

Dengan kehadiran Ahmad Danial Latief di kampus, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi dan termotivasi untuk mengejar prestasi di tingkat internasional. “Semoga kedepan, kita akan melihat lebih banyak lagi mahasiswa yang berhasil meraih kesuksesan di dunia internasional dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.” Pungkas Prof. Imam.

Lebih lanjut Ahmad Danial Latief, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan MBKM Kemenag. “Saya berterima kasih kepada MBKM Kemenag yang memberikan saya kesempatan belajar di luar negeri. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan saya, tetapi juga memperluas pandangan tentang dunia,” ungkap Ahmad Danial.

Saat ditanya tentang pengalaman pada MOSMA, Ahmad Danial berbagi pengalaman menariknya di Rochester Institute of Technology. “Menjalin hubungan dengan teman-teman dari berbagai negara memberikan saya perspektif baru tentang keanekaragaman budaya. Beradaptasi dengan kampus yang berbasis teknologi juga memberi saya pengalaman berharga dalam mengikuti perkembangan teknologi pendidikan,” tambahnya.

Meskipun berhasil menaklukkan berbagai tantangan, Ahmad Danial juga menceritakan kendala yang dihadapinya saat persiapan keberangkatannya. “Waktu persiapan yang mendadak dan sangat singkat menjadi kendala tersendiri. Saya ingin memberikan pesan kepada adik-adik kelas yang akan mengikuti jejak saya untuk mempersiapkan segala syarat sejak dini, terutama pemahaman budaya dan persiapan bahasa, termasuk TOEFL yang memerlukan persiapan khusus,” saran Danial. (Gus)