SEJARAH PENDIRIAN FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

PTAIN di Surakarta, secara historis, bernama IAIN Walisongo di Surakarta, sebagai kebijakan dan pemikiran almarhum Dr. H. Munawir Sazali,M.A. (Menteri Agama pada saat itu). Dengan melibatkan beberapa elemen dan tokoh yang ada di Surakarta seperti Walikota Surakarta, MUI, Kandepag, Perguruan Tinggi, Ormas Islam dan lain-lain, pada awal tahun tahun 1992 berdiri Fakultas Ushuluddin dan Syariah IAIN Walisongo di Surakarta, dengan merelokasi dua Fakultas Syariah yang ada di Pekalongan dan Fakultas Ushuluddin yang ada di Kudus. Kedua fakultas tersebut berafiliasi pada IAIn Walisongo, sehingga IAIN Surakarta pun secara otomatis awalnya menginduk pada IAIN Walisongo.

Pada tahun 1997 IAIN Walisongo di Surakarta berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Hal ini tidak lepas dari hasil pemikiran Prof. Dr. Malik Fajar, Menteri Agama saat itu. Dengan Kepres Nomor 11 Tahun 1997, mengganti nama fakultas-fakultas di daerah yang menjadi anak cabang dari perguruan tinggi induknya dan sekliagus menetapkan STAIN Surakarta sebagai PTAIN yang mandiri.

Kemudian STAIN Surakarta meningkatkan kapasitas layanannya secara resmi menjadi IAIN Surakarta berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 1 Tahun 2011 tertanggal 3 Januari 2011. Dengan ridla Allah Subhanahu wata’ala, Tim Pelaksana alih status yang diketuai oleh Dr. H. Giyoto, M.Hum dan ketua STAIN Surakarta periode 2006-2010, Prof. Dr. H. Usman Abu Bakar, M.A. berhasil mewujudkannya. Ketua STAIN pada saat itu diresmikan Dr. Imam Sukardi, M.Ag kemudian ditetapkan sebagai Rektor IAIN hingga sekarang.

Pada tanggal 1 April 2013 diundangkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia No. 24 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PMA tersebut menetapkan tiga fakultas yang ada di IAIN Surakarta, yakni Fakultas Tarbiyah dan Bahasa, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Fakultas Tarbiyah dan Bahasa menyatukan empat program studi yang ada di jurusan Bahasa dan Sastra (yang mencakup Prodi Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris) dan jurusan Tarbiyah (yang terdiri dari prodi Pendidikan Agama Islam dan Prodi Pendidikan Bahasa Arab). Pada tahun 2013 IAIN Surakarta memperoleh kewenangan untuk menyelenggarakan fakultas baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang merupakan pembelahan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Kemudian terdapat perubahan nama fakultas dari Ortaker yang lama dan yang baru, yakni Fakultas Tarbiyah dan Bahasa menjadi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Pada perkembangan FITK, yang semula hanya empat prodi, pada tahun 2018 Dekan FITK Dr. H. Giyoto, M.Hum, telah berhasil mengembangkan kapasitas kelembagaan dan layanan fakultas menjadi sebelas Program studi termasuk pasca sarjana.

 

Sejarah Fakultas Adab dan Bahasa (FAB)

            Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta memiliki Program Studi (Sastra Inggris, Sastra Arab, Sejarah Peradaban Islam, dan Pendidikan Bahasa Inggris) yang secara keilmuan tidak masuk dalam salah satu rumpun ilmu suatu fakultas yang ada dalam ortaker PMA Nomor 24 Tahun 2013 tersebut sehingga memerlukan pendirian Fakultas baru yakni Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) sebagaimana penyikapan mahasiswa serta dosen sebagai stake holder fakultas (pernyataan sikap terlampir) serta tuntutan peraturan tentang peraturan pengertian fakultas bahwa; (1) pasal 31 PP 60 1999 tentang Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa fakultas adalah mengkoordinasi dan/atau melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu; (2) pasal 1 ayat 24 PP  66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bahwa fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga; (3) Kepmendiknas  No. 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi bahwa Fakultas adalah satuan struktural pada universitas atau institut yang mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu atau seperangakat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu

Misi pembelahan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berhasil dilakukan oleh Dekan FITK Dr. H. Giyoto, M.Hum. Dia secara gigih menyiapkan berbagai persyaratannya dan telah mampu meyakinkan Kementerian Agama dan Kemenpan unutk melakukan visitasi kelayakan penyelenggaraan pembelahan fakultas FITK menjadi dua fakultas sesuai aturan yang ada dan kebutuhan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat yakni Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT) dan Fakultas Adab dan Bahasa (FAB). Visitasi dilakukan Kemenag yang diwaikili oleh Kepala Biro ORTALA dan Kemenpan yang diwakili oleh Asisten Deputi I bidang kelembagaan. Visitasi Kelayakan dilakukan pada tanggal 12 Mei 2018. Hasil visitasi tersebut memenuhi aturan yang berlaku sehingga diterbitkan rekomendasi Kemenpan sebagai dasar pembuatan PMA Nomor 26 Tahun 2018 tertanggal 20 Desember 2018 tentang perubahan Ketiga atas PMA No. 24 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Surakarta. Pada PMA tersebut mendesain wacana baru dalam penataan prodi dan keilmuan ke dalam fakultas, yakni mengembalikkan dan menyatukan ilmu murni dan terapannya di bawah satu manajemen fakultas sehingga keduanya saling memperkokoh. Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia masuk ke dalam fakultas yang menyelenggarakan keilmuan bahasa, yakni Fakultas Adab dan Bahasa; dan Manajemen Zakat dan Wakaf masuk dalam fakultas Syariah. Fakultas baru dapat dinamakan dengan nama umum “Bahasa” karena memiki prodi-prodi yang diizinkan oleh Dikti Kemenristek

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (awalnya Fakultas Tarbiyah dan Bahasa) terbentuk dari sebelas Program Studi baik S1 maupun S2. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan (Pendidikan Islam) memiliki sekitar 2.561 mahasiswa dari enam Program Studi yang ada: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Magister PAI, Magister PBA; sedangkan Fakultas Adab dan Bahasa memiliki 2.617 mahasiswa dari lima Program Studi di bawahnya: Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan/ Tadris Bahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Arab, dan Sejarah Peradaban Islam.

Fakultas baru yang diharapkan mampu mengakomodasi dan mengembangkan daya guna sumber daya dan potensi yang ada di IAIN Surakarta, baik aspek historis, yuridis, dosen, karyawan, maupun mahasiswa dan kondusifitas internal adalah Fakultas Adab dan Bahasa. Fakultas ini terdiri dari Program Studi Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Arab, Sejarah Peradaban Islam dan Tadris Bahasa Indonesia sesuai dengan sejarah awal nama Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Bahasa yang tersusun oleh dua Jurusan Tarbiyah dan Jurusan Bahasa. Pembukaan ini mengkondisikan pada pengembangan kapasitas sumber daya dan fasilitas yang ada dan ang akan dikembangkan untuk lebih efektif dan efisien dalam pengembangan ilmu dan layanan kepada kebutuhan masyarakat.