Program Bilingual di bawah naungan Fakultas Adab dan Bahasa kembali melaksanakan Pelatihan Persiapan Beasiswa Studi Lanjut Luar Negeri bagi Mahasiswa Periode 2 tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang master di dalam maupun luar negeri. Para mahasiswa diberikan materi yang sangat komprehensif mulai dari pemahaman terkait pilihan beasiswa yang tersedia, tips mendaftar kampus unggulan luar negeri, tips mendaftar beasiswa LPDP dan Australian Awards Scholarship (AAS), hingga latihan menulis esai beasiswa. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan TOEFL untuk meningkatkan kemapuan bahasa Inggris mereka. Karena cakupan materi pelatihan yang cukup luas dan lengkap, program ini dilaksanakan selama lima hari berturut-turut dari 12 – 16 Juni 2023, mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

image

Total sebanyak enam puluh mahasiswa dari berbagai Prodi di FAB begitu antusias dalam mendaftar pelatihan ini. Karena terbatasnya kuota, para calon kandidat diharuskan mengikuti serangkaian seleksi yang terdiri dari unggah berkas, menulis esai, dan wawancara. Setelah melalui proses seleksi, akhirnya sebanyak 25 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, Sejarah Pendidikan Islam, Bahasa dan Sastra Arab, dan Tadris Bahasa Indonesia dinyatakan lolos sebagai peserta. Pak Wildi Adila, M.A., selaku PIC kegiatan ini, mengusahakan agar kuota di tahun berikutnya dapat ditambah supaya dapat mengakomodir antusiasme para peserta pelatihan yang begitu besar.

image 1

Pada Senin pagi (12/6), Pelatihan Persiapan Beasiswa Studi Lanjut Luar Negeri bagi Mahasiswa Periode 2 tahun 2023 secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi untuk sesi pertama tentang How to Get the Dream Scolarship oleh Aprillyana Dwi Utami, M.A. Miss Ana, panggilan akrabnya, adalah alumni University College London tahun 2017 dengan beasiswa LPDP yang direncanakan akan berangkat melanjutkan studi doktoralnya di University of Southampton dengan beasiswa yang sama pada akhir tahun ini. Dalam paparannya, Miss Ana menyampaikan bahwa sebuah beasiswa tidaklah bisa didapat hanya dengan leha-leha. Untuk mendapatkan beasiswa, seseorang harus memiliki perencanaan yang matang, determinasi, konsistensi, ketangguhan, dan manajemen waktu yang baik. “Setelah usaha dijalankan, maka do’a juga harus dipanjatkan. Jangan lupa, Allah is the best planner,” tambahnya.

image 2

Setelah istirahat makan siang, acara dilanjutkan ke sesi dua yang disampaikan oleh Abdullah Muslich Rizal Maulana, M.A. Pak Rizal adalah dosen di Universitas Darussalam Gontor yang dahulu menamatkan studi masternya di Vrije Universiteit Amsterdam tahun 2017. Dalam  sesinya, beliau berbagi pengalaman dan tips dalam mendaftar kampus impian. Menurutnya, salah satu langkah awal yang paling krusial adalah menentukan disiplin ilmu yang diinginkan. Hal ini sangatlah penting mengingat studi S2 adalah pendalaman materi dari S1, maka program studi yang dipilih harus memiliki keterkaitan dengan keilmuan sebelumnya. Selain faktor linearitas, prospek karir juga dapat menjadi pertimbangan yang penting. Contohnya, jika seseorang ingin berkarir sebagai dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, maka memlih  Teaching English as a Second or Foreign Language (TESOL) dapat menjadi pilihan yang tepat. Apabila sudah menentukan program studi yang ingin dituju, selanjutnya seorang mahasiswa perlu mencari tahu peringkat dari prodi ataupun universitas tersebut. “Untuk melihat rankings sebuah kampus, kita bisa membuka beberapa web seperti QS World Rankings dan Times Higher Education,”  sahutnya.

image 2

Di hari kedua, peserta menyimak materi terkait beasiswa Australian Awards Scholarship (AAS) yang dipaparkan oleh Wahyu Dian S, M.Env. Miss Dian adalah alumni dari Macquarie University dalam bidang lingkungan dan saat ini menjadi seorang dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta. Beliau memberikan wawasan terkait seluk-beluk AAS serta berbagi tips dan pengalaman untuk mendaftar beasiswa tersebut. Tak lupa, Miss Dian juga menerangkan bagaimana cara menulis esai beasiswa AAS yang baik. “Karena kalian akan bersaing dengan ribuan kandidat lain, pastikan esai kalian harus stand out,” tuturnya. Selanjutnya di hari ketiga, Nanang Syaifudin, S.Hum berkesempatan mengulik segala hal yang berkaitan dengan beasiswa LPDP. Sebagai tambahan, Kak Nanang adalah alumni Prodi Sastra Inggris FAB yang saat ini akan menempuh S2 di UGM dengan LPDP.

image 2 2

Esai beasiswa AAS dan LPDP yang telah dibuat para peserta di hari sebelumnya direview dan diberi masukan di hari keempat. Kedua puluh lima mahasiswa pelatihan mendapatkan kesempatan one on one mentoring untuk mendiskusikan esai dan meminta masukan dari para mentor. Di setiap sesi siang pukul 13.00-16.00, para peserta jg diberi latihan soal-soal TOEFL untuk meningkatkan kemampuan bahasa asingnya oleh para dosen FAB yang berpengalaman di bidangnya. Di hari kelima pada pagi hari (16/6), seluruh peserta dan dosen pengurus Program Bilingual berkumpul bersama untuk melaksanakan penutupan. Pada kesempatan ini, Bu Dr. Yusti Arini, M.Pd selaku kepala Program Bilingual menyampaikan closing remarks dan menutup dengan resmi Pelatihan Persiapan Beasiswa Studi Lanjut Luar Negeri bagi Mahasiswa Periode 2 tahun 2023. Setelah penutupan, pukul 09.00-11.00 diadakan ujian TOEFL Prediction untuk mengetahui benchmark dari masing-masig peserta. Harapannya sertifikat kegiatan pelatihan dan TOEFL Prediction ini nantinya bermanfaat dan dapat digunakan untuk mengikuti berbagai kesempatan lain. 

image 3