Sukoharjo,m (30/06/2022) – Fakultas Adab dan Bahasa, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta telah selesai menyelenggarakan kegiatan Career Development Planning dengan tema “Moderasi Beragama Berbasis Budaya Lokal”. Acara yang berlangsung di Aula FAB lantai 4 ini dihadiri oleh Prof. Dr. Syamsul Bakrie, S.Ag., M.Ag selaku Wakil Rektor 3, Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Wakil Dekan 2 Dr. Moh. Fajar Shodiq, M.Ag, dan dihadiri oleh 56 peserta. 

Acara yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam ini memiliki tujuan atau output yaitu membekali mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa untuk menghadapi dunia kerja kedepannya. Kemudian mengenai moderasi beragama berbasis budaya lokal, yang kita ketahui bahwa moderasi adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap agama yang moderat dan terdapat indikator di dalam sikap moderat salah satunya adalah penghargaan terhadap budaya lokal.

DSC00421

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof.. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag mengatakan bahwa “Dalam rangka menambah wawasan pengetahuan, CDP dengan tema Moderasi Beragama Berbasis Budaya Lokal ini diangkat guna memberi pengetahuan perspektif baru, pandangan, dan review untuk melihat keberagaman kita di Indonesia. Moderasi beragama saat ini sedang gencar-gencarnya dan bagaimana nantinya perspektif budaya lokal masuk ke dalam moderasi, di Indonesia memiliki banyak budaya yang berbeda yang nantinya akan menjadi modal untuk kesadaran berbudaya, berislam, dan berIndonesia”.

Hal ini juga selaras dengan sambutan oleh Wakil  Rektor 3  dan sekaligus membuka acara yaitu Prof. Dr. Syamsul Bakrie, S.Ag., M.Ag, yang mengatakan bahwa “CDP adalah kegiatan akhir dari sebuah proses perkuliahan dan tema yang diangkat saat ini penting mengenai moderasi, karena moderasi disini perlu di upayakan dalam mengerem atau menekan angka radikalisme dan sekaligus menjadi suatu media. Ada 4 hal penting dalam moderasi dan kebudayaan yaitu, Sufisme, Pencerahan Pemikiran, Sekulerisme, dan Kebudayaan lokal yang memiliki arti mengahargai antar budaya”.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dalam ajaran sufisme diajarkan untuk radikal di dalam dan toleran keluar, artinya menyalahkan diri sendiri dan menganggap hina tetapi toleran dengan orang lain. Berbeda dengan orang-orang radikal yang toleran dalam pelaksaan ajarnya tetapi radikal terhadap prilaku orang lain.

cdp 2

Penjelasan lebih lanjut disampaikan oleh pemateri Fitri Anekawati, S.Hum., M.Li yang sekaligus juga merupakan alumni dari Fakultas Adab dan Bahasa jurusan Sastra Inggris pada tahun 2017. Dalam pemaparannya tidak banyak membahas mengenai moderasi yang notabennya berhubungan dengan agama, tetapi seberapa kuat nilai budaya lokal untuk bisa dijadikan sebagai wadah dan peluang untuk para alumni memulai suatu jenjang karir. Saat ini mendekati segala apapun harus dengan budaya dan yang kita ketahui bahwa budaya pasti berkembang. Kemudian ada 3 hal yang perlu diperhatikan dan menjadi hal pokok dalam materi yang disampaikan yaitu Ilmu pengetahuan, Kemampuan, dan Sikap.

cdp 1

Sebagai penutup, kepada seluruh alumni Fakultas Adab dan Bahasa, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Fitri Anekawati berpesan “Mari bergerak bersama melihat potensi sekitar dan market yang global. Semakin berbudaya semakin berdaya”. Banyak antusias dari para alumni dibuktikan dengan banyakkan tanya jawab yang terjadi, sekitar ada 6 orang penanya dan kemudian acara ini selesai pada pukul 11.45 WIB.

Penulis: Muntaha