Pada masa sekarang ini, publikasi jurnal ilmiah menjadi hal yang sangat penting, khususnya di kalangan akademisi, seperti dosen dan mahasiswa. Ini karena publikasi jurnal menjadi salah satu syarat utama untuk kenaikan pangkat, sertifikasi profesi, dan ujian kelulusan dalam studi. Situasi ini memicu munculnya berbagai penerbitan jurnal ilmiah untuk mengakomodasi kebutuhan publikasi yang sangat tinggi. Secara kuantitas, jumlah jurnal yang ada mungkin sudah mencukupi. Akan tetapi, secara kualitas, banyak di antara jurnal-jurnal ini yang belum memiliki reputasi atau terindeks secara internasional dan bahkan sebgaian di antaranya belum terakreditasi sama sekali di tingkat nasional.  Untuk itu, diperlukan adanya pendampingan kepada pengelola jurnal agar mereka dapat meningkatkan kualitas terbitan jurnal yang dikelola sehingga bisa mendapatkan reputasi internasional.

leksema 3

Dengan pertimbangan di atas, pada hari Senin, 18 Oktober 2021, Unit Jurnal Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta menyelenggarakan Workshop Pendampingan Indeksasi Jurnal Scopus dengan narasumber Bapak Andri Pranolo, S.Kom, Ketua Penyunting (Editor-in-Chief) Jurnal IJAIN (International Journal oF Advances in Intelligent Informatics) terbitan Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta yang sudah terindeks Scopus.  Kegiatan workshop ini diikuti oleh para pengelola jurnal di lingkungan IAIN Surakarta.

leksema

Dalam paparannya, narasumber memberikan kiat-kiat kepada pengelola journal bagaimana supaya jurnal yang mereka kelola bisa terindeks Scopus sehingga memiliki reputasi internasional. Narasumber menekankan pentingnya memperhatikan focus and scope jurnal, sehingga akan terlihat spesialisasi jurnal terkait yang membedakannya dengan jurnal-jurnal lain pada umumnya. Jurnal yang memiliki spesifikasi khusus, yang dibuktikan dengan topik-topik artikel yang dipublikasikan, akan mendapatkan nilai tambah dari pengindeks Scopus. Jadi dalam hal ini, kriteria penilaian terindeksnya sebuah jurnal bukan semata-mata berdasarkan cakupan internasional jurnal dengan memiliki anggota tim editorial dan mempublikasikan artikel dari penulis lintas benua saja.

IMG 2874

Secara lebih rinci, Andri Pranolo mencontohkan Jurnal Samarah, yang merupakan jurnal hukum keluarga dan hukum Islam terbitan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Meski pada awalnya jurnal ini ruang lingkupnya lokal dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, jurnal ini mampu menembus indeksasi Scopus. Hal ini tidak lain karena focus dan scope jurnal ini sangat spesifik dengan hanya mengkaji hukum keluarga dari sudut pandang Islam, sesuatu yang jarang ditemukan keberadaannya pada jurnal-jurnal lain. Oleh karena itu, narasumber menyarankan agar para pengelola jurnal membenahi focus and scope jurnal terlebih dahulu sebelum memperbaiki bagian-bagian lain dari jurnal yang dikelola.

Bagi jurnal yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, Andri Pranolo menyarankan untuk melengkapi setiap artikel yang dipublikasikan dengan judul dan abstrak dalam bahasa Inggris. Hal ini karena judul dan abstrak dalam bahasa Inggris merupakan syarat pertama bagi jurnal yang hendak mengajukan atau submit indeksasi Scopus. Akan lebih baik lagi apabila seluruh artikel yang dipublikasikan sudah menggunakan bahasa Inggris meskipun tema yang diangkat bersifat lokal atau nasional. Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris ini merupakan prasayarat bagi jurnal yang ruang lingkup atau cakupannya internasional.
leksema

Pada bagian akhir workshop, narasumber mencoba me-review kualitas terbitan beberapa jurnal terbitan IAIN Surakarta, seperti Leksema, Sustinere, dan Islimus untuk menilai seberapa siapkah jurnal-jurnal tersebut untuk mengajukan indeksasi Scopus, terutama dari banyaknya artikel-artikel jurnal tersebut yang dikutip oleh jurnal-jurnal lain yang sudah terindeks Scopus.

Workshop Pendampingan Indeksasi Jurnal Scopus ini diharapkan bisa membantu para pengelola jurnal di lingkungan IAIN Surakarta untuk segera mengajukan indeksasi ke Scopus dengan memeperbaiki kekurangan dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Diharapkan dalam jangka waktu satu dua tahun ke depan sudah ada jurnal terbitan IAIN Surakarta yang bereputasi internasional dengan terindeks Scopus.