Perkuat indeksasi Jurnal leksema, fakultas adab dan Bahasa mengundang pengurus jurnal-jurnal di lingkungan UIN Raden Mas Said Surkarta untuk membahas indeksasi agar jurnal-jurnal yang ada di lingkungan UIN Raden Mas Said khususnya fakultas Adab dan Bahasa bisa terindeks dalam secopus. Dalam tradisi dunia akademik, jurnal menjadi sebuah tempat untuk mempublikasikan hasil riset agar temuan berupa “data baru” dan “formulasi argumen baru” dari penelitian kita dapat dibaca, dijadikan rujukan, dan mungkin dibantah orang. Karena itu, naskah dan gagasan baru dari seorang ilmuan diterbitkan dalam sebuah jurnal untuk dibaca ilmuan lainnya, agar mendapatkan respons, kritik atau mungkin sanggahan.

IMG 2879

Dekan II Dr.Muh. Fajar Shodiq. M.Ag. membuka acara dalam sambutanya beliau menyampaikan pentingnya strategi menulis dan meneliti agar jurnal yang ada di fakultas bisa tembus dalam Scopus. Acara yang di mulai 18 Oktober 2021 pukul 08.00 di buka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di ikuti perwakilan-perwakilan dari pengurus jurnal di UIN Raden Mas Said.

Pemateri Andri Pranolo. M.Cs  pertama membahas mengenai Beliau menjelaskan Apa saja jenis jurnal peer review?,  menurutnya Peer Review Process adalah proses di mana jurnal menilai kualitas naskah sebelum diterbitkan, ditinjau oleh para ahli yang relevan di bidangnya untuk mereview dan mengomentari naskah yang diterima. Proses ini bertujuan untuk membantu editor menentukan apakah naskah harus diterbitkan dalam jurnal.

IMG 2876IMG 2878 IMG 2855

Mutu jurnal akademik ditentukan oleh beberapa hal. Secara substansi: ada proses peer-review, yaitu telaah yang dilakukan oleh sejawat atau relawan akademisi yang satu bidang keilmuan yang dianggap memahami naskah yang akan diterbitkan. Tugasnya adalah: memberikan penilaian dan evaluasi terhadap naskah, dan menentukan apakah layak atau tidak layak. Kategori layak atau tidak ini juga tergantung pada siapa “pembaca ahli” naskah kita. Editor sebuah jurnal biasanya mencari pembaca ahli di kalangan sejawat untuk menjaga mutu jurnalnya sebelum naskah itu betul-betul diproses untuk diterbitkan.

kemudian Apa yang perlu dilakukan editor sebelum dimasukkan kedalam jurnal ketatnya persaingan supaya mendapatkan lisensi dari Scopus membuat dosen atau penulis jurnal harus benar-benar memperhatikan detail penelitian yang ditulis. Berikut ini beberapa panduan menulis jurnal supaya jurnal Anda masuk Scopus.

Andri Pranolo. M.Cs. memberikan banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru mengenai strategi bagaimana menembus scopus, Scopus sendiri adalah salah satu database (pusat data) sitasi atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan ke masyarakat luas pada tahun 2004. Scopus biasanya bersaing ketat dengan Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters yang juga menjadi pusat data terbesar di dunia.

IMG 2880

Kemudian pemateri melakukan pemetaan sebuah artikel yang di bedah untuk dilihat kekurangan-kekurangan yang perlu di perbaiki. bagaimana substansi, “kekuatan” sebuah naskah artikel berbeda satu sama lain dan begitu juga cara reviewer menelaah substansinya. Ada naskah yang memiliki kekuatan pada datanya, pada metodologinya, pada eksplorasi teoretisnya, atau pada ketajaman anaisisnya. Kira-kira naskah yang pernah kita tulis masuk kategori yang mana, apakah naskah kita hanya stau kategori di atas, dua kategori atau semuanya bagus.  Acara pun di tutup setelah dilakukan tanya jawab.