Surakarta, 7 Maret 2024 – Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar acara Peningkatan Kompetensi Layanan Administrasi Tenaga Kependidikan pada hari ini di Aula Lantai 4, Fakultas Adab dan Bahasa. Acara ini dihadiri oleh 25 peserta yang terdiri dari Dekanat, Staf Akademik, dan Umum, serta Kepala Program Studi. Pembicara utama dalam acara ini adalah Muslichah, A.Md., S.IP., M.A.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. H. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd., menyampaikan pentingnya inovasi dan pengembangan kompetensi dalam menjalankan tugas administrasi. Beliau menekankan bahwa dengan perkembangan zaman yang cepat, penggunaan teknologi dan otomasi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.

penignkatan kompetensi tendik 2

Dekan juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan kepribadian dan adab yang baik sebagai pendamping dari kemampuan teknis. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai ber-Akhlak yang diterapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, yang juga menjadi budaya kerja di Kementerian Agama. Menurutnya, pelayanan yang prima dan profesional harus menjadi fokus utama dalam setiap interaksi dengan klien.

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, Dekan mendorong pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang detail dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Harapannya, dengan adanya SOP yang jelas, layanan administrasi akan semakin baik dan optimal di masa mendatang.

Acara ini diharapkan memberikan wawasan baru dan motivasi bagi para tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan administrasi mereka. Dengan demikian, Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi dan kualitas layanan guna meningkatkan kepuasan klien dan efisiensi kerja.

Dalam pemaparannya, Muslichah, A.Md., S.IP., M.A., didampingi oleh Wakil Dekan II Fakultas Adab dan Bahasa, Dr. Muhammad Zainal Muttaqien, S.S., M.Hum.. Beliau memaparkan bahwa di era digital yang semakin terkoneksi, pengelolaan informasi dan arsip telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlangsungan suatu organisasi. Seiring dengan kemajuan teknologi, tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Salah satunya adalah meningkatnya volume data yang perlu dikelola dengan baik. Informasi yang dihasilkan dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal, membanjiri sistem, menuntut sistem pengelolaan yang efisien dan terstruktur.

penignkatan kompetensi tendik 3

Menurutnya bukan hanya volume data yang menjadi masalah, kebutuhan akan keamanan data juga semakin ketat. Di tengah ancaman kejahatan siber yang semakin canggih, organisasi harus memastikan bahwa data mereka terlindungi dengan baik dari serangan dan kebocoran. Hal ini menambah kompleksitas dalam pengelolaan informasi, karena tidak hanya memerlukan pengelolaan yang efisien, tetapi juga perlindungan yang kuat terhadap keamanan informasi.

Selain itu, perubahan teknologi yang cepat juga menjadi tantangan tersendiri. Transformasi digital telah mengubah pola kerja dari manual menjadi digital. Hal ini tercermin dalam penyimpanan arsip yang dulunya menggunakan kertas berpindah ke penyimpanan dalam bentuk digital di komputer, serta pergeseran dari hard storage tradisional ke cloud storage yang lebih fleksibel dan dapat diakses dari mana saja.

Dalam konteks ini, peran administrasi menjadi semakin strategis. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi terkelola dengan baik dan tersedia secara efisien saat dibutuhkan. Administrasi harus mampu mengelola alur informasi dengan baik, menciptakan kebijakan penyimpanan dan perlindungan data yang tepat, serta menjamin terselenggaranya layanan prima dalam hal pengelolaan informasi.

penignkatan kompetensi tendik 4

Dengan adanya transformasi digital, sistem informasi menjadi sarana yang sangat penting dalam pengelolaan arsip secara elektronik. Namun, untuk mengimplementasikan sistem informasi yang efektif, diperlukan kolaborasi antara arsiparis yang memahami kebutuhan pengelolaan arsip dan petugas IT yang mampu merancang dan mengembangkan sistem informasi yang sesuai.

Pegawai administrasi dihadapkan pada tuntutan untuk terus mengembangkan kemampuan kritis, manajemen interpersonal, kolaborasi, serta kepemimpinan. Mereka harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan kerja yang dinamis, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan yang muncul.

Arsip dan informasi tidak lagi hanya dipandang sebagai sekadar catatan atau dokumen, tetapi sebagai aset strategis yang memiliki nilai ekonomi, sejarah, hukum, administrasi, dan pengetahuan. Oleh karena itu, pengelola informasi perlu mengembangkan program-program yang inovatif untuk memanfaatkan informasi secara optimal, baik untuk kepentingan organisasi, masyarakat luas, maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban secara umum.