Kartasura, (12/09). Kalangan Dosen Sejarah Peradaban Islam IAIN Surakarta terjadwal berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hikmah Sraten dalam hal pengabdian kepada masyarakat dimana kegiatan tersebut sesuai dengan pemenuhan Tri Darma perguruan tinggi. Seminggu yang lalu Pondok Pesantren Al Fattah telah mendapatkan gagasan materi pembuatan vlog dan filler sejarah. Namun pada penga,bdian yang ke-2 terdapat  nuansa berbeda, yang mana materi yang disampaikan  lebih menekankan pada kajian literasi pesantren sehingga memberikan pencerahan kepada para santri yang notabennya berasal dari kalangan mahasiswa. Adapun diskusi kolosal yang bertema “Literasi Sejarah Kepesantrenan” ini merupakan saah satu bentuk ikhtiar Civitas Akademika IAIN Surakarta  untuk memotivasi para mahasiswa sekaligus santri agar giat berliterasi dan berekspresi dalam menyuarakan karya-karya dan penelitian kepesantrenan. Hal ini tentu sangat memberikan dampak positif. Para santri bukan lagi dituntut untuk belajar memahami materi saja tapi juga cakap dan kritis terhadap fenomena sekitar. Dengan demikian angka melek literasi sejarah diharapkan merata pada seluruh santri di Pondok Pesantren yang selanjutnya dapat bermanfaat juga untuk khalayak umum.

WhatsApp Image 2020 09 16 at 11.30.45 AM
WhatsApp Image 2020 09 16 at 11.30.46 AM 1

Acara yang dilakukan oleh Dosen SPI IAIN Surakarta berlangsung mulai pukul 09.45- 12.00 WIB. Antusias santri cukup tinggi dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti kurang lebih 40 santri. Rasa semangat dan kemauan tinggi dalam berliterasi dibuktikan juga dengan adanya sesi tanya jawab yang memberikan celah bagi santri untuk memahami mendalam tentang bagaimana menulis sejarah yang baik dan benar sesuai metodologi penulisan sejarah.  Tak hanya itu di masa pandemi seperti ini, pelaksanaan acara juga dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, berjaga jarak, dsb. Hal ini sebagai bentuk upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Kegiatan pengabdian diawali oleh pembukaan oleh Kaprodi SPI Dr. Moh. Mahbub, M.Si, beliau menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian merupakan agenda tahunan Fakultas Adab dan Bahasa sehingga harus betul-betul dimanfaatkan. Kemudian aara dimoderatori oleh  Latif Kusaeri, M.A yang sebelumnya ia banyak mengulas pengalaman-pengalaman dalam menulis sejarah. Materi pertama disampaikan oleh Sucipto. M.Hum yang banyak menjelaskan konsep dan metode penulisan sejarah berdasarkan referensi para ahli. Ia juga menyinggung dalam sejarah terdapat 2 sumber utama yakni sumber primer dan sumber sekunder sehingga untuk menghasilkan tulisan yang bagus harus memperhatikan data atau sumber yang relevan.

WhatsApp Image 2020 09 16 at 11.30.46 AM

Adapun materi yang ketiga oleh Moh. Ashif Fuadi, M.Hum lebih menekankan pada aplikasi penelitian sejarah di pesantren dimana pesantren merupakan tambang penelitian yang besar dan menarik untuk dipublikasikan. Ia juga menyampaikan bahwa arkanul pesantren khomsatun atau elemen dasar pesantren yang 5 yakni kiai, santri, masjid, asrama dan kitab kuning merupakan bahan kajian penelitian yang distingtif dan menarik sehingga diharapkan para santri mampu mengangkatnya ke permukaan. Penyampaian oleh ketiga pemateri yang mahir dalam dunia literasi, sejarah, pun dunia pesantren  membuat penyampaian gagasan Literasi Sejarah kepesantrenan mengalir dan hidup. Kata motivasi dan keruntutan penyampaian materi yang cukup luas membuka kembali cakrawala baru akan pentingnya sejarah berdirinya pesantren serta tradisi pesantren yang unik dan berkesinambungan. Menurut salah satu dosen SPI Martina Safitry, M.A kajian literasi semacam ini tentu perlu dilestarikan, seperti salah satu materi disampaikan pesan oleh pemateri yang mengutip kalam Imam Al-Ghazali “Jika kamu bukan anak Raja atau bangsawan maka menulislah agar kamu terkenang” yang mana membenarkan bahwa berliterasi adalah hak semua orang, termasuk juga seorang santri yang tidak melulu mengaji. Maka untuk dapat dikenang maka menulislah sebagai upaya bentuk partisipasi kita mencetak sejarah, khususnya dalam menyebarkan syiar karya kepesantrenan. (NW/MSI)