Konsinyering Kegiatan Internasional Fakultas Adab dan Bahasa: Upaya Menggagas Kolaborasi Akademik Lintas Negara
KabarFAB – Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar diskusi santai dengan tema utama internasionalisasi dan kolaborasi akademik pada Rabu, 23 Oktober 2024 pukul 19.30 WIB. Acara daring ini dihadiri oleh para dosen Fakultas Adab dan Bahasa yang saat ini tengah menjalani program doktor di luar negeri dan juga yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, antara lain: Umi Pujiyanti, Ferdi Arifin, Muntaha, Lilik Istiqomah, dan Arina Rohmatika. Ikut bergabung juga beberapa Koordinator Program Studi di lingkungan Fakultas Adab dan Bahasa.

Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. Imam Makruf, M.Pd., dalam pembukaannya menyatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk merumuskan strategi internasionalisasi yang efektif dan efisien, dengan mengoptimalkan jaringan akademik yang sudah dibangun oleh para dosen di kampus-kampus luar negeri. Beliau juga menyampaikan pentingnya memperluas jaringan internasional untuk memperkuat posisi akademik fakultas di kancah global. “Program ini bertujuan untuk mengembangkan kerjasama lintas negara dengan pendekatan yang sederhana namun berdampak luas, seperti seminar daring atau diskusi ilmiah berbasis kolaborasi,” ungkapnya.
Umi Pujiyanti yang saat ini menempuh pendidikan di Western Sydney University (WSU), berbagi pengalamannya mengenai pelaksanaan seminar hybrid yang melibatkan dosen dari Cina di Program Studi Sastra Inggris, serta menjelaskan bagaimana kegiatan semacam ini dapat meningkatkan reputasi internasional institusi. Sementara itu, Ferdi Arifin (UNSW Canberra), mengusulkan perlunya membangun kepercayaan (trust) dari pihak internasional untuk memperlancar kolaborasi akademik. Ia juga menyoroti tantangan dalam memulai kolaborasi lintas negara, khususnya terkait izin dan kebijakan kampus di luar negeri.
Lilik Istiqomah (Western Sydney University) dan Arina Rohmatika (University of Birmingham, United Kingdom) menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif bisa dimulai dari kegiatan-kegiatan sederhana seperti diskusi tematik secara berkala, yang mengundang sesama mahasiswa internasional untuk berbagi pengalaman. “Penting untuk membangun reputasi secara bertahap, sehingga nantinya bisa lebih mudah mengundang narasumber dari kampus-kampus ternama,” ujar Arina.
Diskusi tersebut juga menghasilkan beberapa rencana konkret yang akan menjadi tindak lanjut, di antaranya adalah pengembangan program kuliah tamu daring, peningkatan jaringan untuk publikasi bersama, serta pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis internasional melalui teknologi digital. Para peserta sepakat bahwa internasionalisasi tidak harus mahal dan bisa dimulai dari inisiatif kecil yang kemudian dikembangkan secara berkelanjutan.
“Internasionalisasi harus kita lakukan dengan cara yang bijak dan efisien, memanfaatkan jaringan yang sudah ada dan didukung oleh teknologi. Kami berharap dari sini akan muncul berbagai ide baru yang bisa memperkuat kerjasama kita dengan institusi akademik dari berbagai negara,” tutup Dekan Fakultas Adab dan Bahasa di akhir acara.
Acara ini menjadi langkah awal yang positif bagi Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta dalam memperkuat jaringan internasionalnya, dengan mengoptimalkan potensi sumber daya dosen yang saat ini tengah melanjutkan studi di luar negeri.