Peringati Dies Natalis UIN Surakarta ke-32, DEMA Fakultas Adab dan Bahasa Gelar Seminar Moderasi Beragama
KabarFAB – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta yang ke-32, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) menyelenggarakan Seminar Moderasi Beragama dengan tema “Berbeda Berjalan Seirama, Niscaya Keindahan Tercipta”. Acara yang digelar pada Senin, 9 September 2024, di Aula Fakultas Adab dan Bahasa lantai 4, dan menarik minat ratusan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. H. Imam Makruf, M.Pd., menekankan pentingnya melihat kehidupan dengan sudut pandang yang positif. Beliau mengingatkan bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengusung prinsip moderasi sejak awal diturunkan. Perbedaan, menurutnya, adalah hal yang alami dan akan menjadi fitrah manusia. Karena itu, umat Islam diperintahkan untuk saling mengenal (ta’aruf), demi terciptanya kehidupan yang damai dan harmonis.
Seminar ini menghadirkan narasumber, Irfan Afifi, seorang budayawan yang berbagi pandangannya tentang toleransi dalam kehidupan beragama. Ia menjelaskan bahwa toleransi bukan berarti membenarkan keyakinan orang lain, melainkan bersikap terbuka dan menghormati perbedaan tersebut. Afifi juga menyinggung ajaran Konfusius yang relevan dengan moderasi beragama, yaitu prinsip untuk tidak memperlakukan orang lain dengan cara yang tidak kita inginkan terhadap diri kita sendiri. Menurutnya, dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah didasari pada cinta kasih dan penuh rasa hormat, sejalan dengan prinsip tidak adanya paksaan dalam beragama.
Antusiasme mahasiswa terhadap tema moderasi beragama sangat tinggi, bahkan peserta melebihi kuota yang disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa isu keberagaman dan toleransi terus menjadi topik yang menarik dan penting bagi kalangan akademisi, khususnya mahasiswa.
Dengan seminar ini diharapkan mahasiswa dapat semakin memahami pentingnya sikap moderat dalam menjalani kehidupan beragama, sehingga tercipta keharmonisan dalam masyarakat yang majemuk.
