Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia: Dari Skrip ke Panggung
KabarFAB – Keterampilan berbicara merupakan salah satu bagian dari kemampuan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh mahasiswa, khususnya mereka yang tergabung dalam Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Indonesia. Untuk menunjang keterampilan tersebut, Prodi Tadris Bahasa Indonesia menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam keterampilan berbicara, yang berkaitan erat dengan beberapa mata kuliah seperti Dasar-Dasar Berbicara dan Keterampilan Berbicara.





Kegiatan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa ini dilaksanakan pada Senin, 17 Februari 2025, bertempat di Aula Yosodipuro, Fakultas Adab dan Bahasa. Acara ini mengambil tema, “Dari Skrip ke Panggung: Teknik Menulis Skrip dan Eksekusi Pembawaan Acara yang Memukau.” Selain mahasiswa semester empat Prodi Tadris Bahasa Indonesia, kegiatan ini juga dihadiri oleh para dosen dari Prodi Tadris Bahasa Indonesia.
Acara diawali dengan sambutan oleh Koordinator Prodi Tadris Bahasa Indonesia, Elita Ulfiana, S.S., M.A. Beliau menekankan bahwa keterampilan menjadi pembawa acara sangat bermanfaat bagi mahasiswa, baik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya manfaat finansial atau bisa juga digunakan untuk memperluas jaringan profesional. Beliau berharap dari penyelenggaraan kegiatan ini akan memberikan dampak besar bagi mahasiswa, terutama dalam bidang public speaking.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Jurusan Bahasa, Prof. Dr. Siti Isnaniah, S.Pd., M.Pd., yang sekaligus secara resmi membuka acara Pengembangan Soft Skill Mahasiswa ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa keterampilan pembawa acara dapat menjadi nilai tambah bagi profil lulusan Prodi Tadris Bahasa Indonesia, sehingga mahasiswa diharapkan mampu mengasah kemampuan berbicara secara lebih profesional.
Materi inti dari kegiatan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa ini disampaikan oleh Harini Darmastuti, A.Md. Kom., Penyiar Radio Karysma FM Boyolali sekaligus seorang Master of Ceremony profesional. Dalam sesi penyampaian materi, beliau menjelaskan berbagai aspek penting dalam public speaking, di antaranya pentingnya berbicara di depan umum, tantangan yang dihadapi, kunci utama keberhasilan, serta langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk berlatih secara langsung dengan membuat skrip dan mempraktikkan pembawaannya.
Sebagai penutup, pemateri menekankan bahwa berbicara di depan umum merupakan sebuah seni, dan keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dikarenakan komunikasi menempati peringkat teratas dalam permintaan pasar kerja. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa keberhasilan komunikasi berawal dari kemampuan mendengarkan. Oleh karena itu, mahasiswa didorong untuk terus mengembangkan keterampilan berbicara agar mampu menjadi pembicara yang efektif dan memukau.