Mahasiswa Sastra Inggris Unjuk Gigi Pada Seminar Internasional ICCoLLiC 3
KabarFAB – Mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kembali membawa prestasi yang membanggakan dalam ajang seminar internasional International Conference on Communication, Language, Literature, and Culture (ICCoLLIC) 3. Pada tahun ini, konferensi tersebut mengangkat tema “Digital Culture and Its Implications in Various Settings“, yang membahas tentang budaya digital dan dampaknya dalam berbagai konteks.
Sebagai informasi, ICCoLLIC 3 adalah sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Acara ini menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi dalam bidang komunikasi, bahasa, sastra, dan budaya untuk berbagi hasil penelitian mereka, mendiskusikan tren terbaru, serta mengeksplorasi perspektif baru. Melalui konferensi ini, partisipan berkesempatan memperkuat kerja sama dan kolaborasi antar peneliti di bidang linguistik dan sastra.
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa dari Program Studi Sastra Inggris UIN Raden Mas Said Surakarta turut berpartisipasi dalam lomba poster. Mereka mempersembahkan poster yang merupakan hasil dari mata kuliah Video Game Localization yang diampu oleh Dr. SF. Luthfie Arguby Purnomo, S.S, M.Hum. Karya ini dipresentasikan dalam seminar yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari 10 negara, menjadikan forum ini sebagai ajang bertukar pengetahuan yang bermanfaat di tingkat internasional.
Berikut adalah daftar mahasiswa yang berpartisipasi dalam lomba poster pada ICCoLLIC 3:
Kelompok 1:
- Marsha Khairani Awanda Nugroho (Ketua Kelompok)
- Fariha Najda Fiaunillah
- Wistiani Putri Diah Pitaloka
- Changmia Anggreani
- Jasmine Aulia Raharjo
Kelompok 2:
- Ryu Rizky Pratama (Ketua Kelompok)
- Alvin Hikmah
- Nur Rozakiatul Nisa
- Fransiska Dina Rachmanda
- Arlia Nata Dewinta
- Chandra Imanuddin Genjaler
Partisipasi mahasiswa tersebut tidak hanya mengharumkan nama Program Studi Sastra Inggris, namun juga memperkuat jejaring dan kolaborasi internasional (Glokalisasi) di bidang linguistik, sastra, dan budaya.