“Jangan Dulu Menyerah, Karena dari Sinilah Kita Mencetak Sejarah” – Fakultas Adab dan Bahasa Melepas 302 Mahasiswa
KabarFAB – Hari ini (18 Juli 2024), Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, mengadakan acara Pelepasan Wisudawan – Wisudawati Alumni angkatan ke-56 Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara yang bertema “Jangan Dulu Menyerah, Karena dari Sinilah Kita Mencetak Sejarah”, ini dilaksanakan di Hotel Multazam Syariah, Kartasura.
Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Adab dan Bahasa (IKAFAB) ini dihadiri oleh sekitar 302 mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Adab UIN Raden Mas Said Surakarta. Prestasi yang patut dibanggakan dari pelepasan alumni kali ini adalah 250 mahasiswa lulus dengan predikat cumlaude. Jumlah tersebut merupakan 76% dari lulusan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta yang mengikuti acara pelepasan ini.
0 Lulus Cumlaude
Dari 302 Lulusan
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri pula oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama, Dr. H. Abdullah Faishol, M.Hum, mewakili Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta. Termasuk juga yang hadir dari Dekanat, Kepala Bagian, Koordinator Program Studi dan Tenaga Kependidikan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UIN Raden Mas Said Surakarta, menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di UIN Raden Mas Said Surakarta. Dr. H. Abdullah Faishol, M.Hum. memohon maaf atas ketidakhadiran Rektor yang saat ini sedang menjalankan tugas di luar daerah. “Adik-adik sekalian, saya mengucapkan selamat karena pada hari ini kalian sudah lulus. Ilmu itu seperti garam. Maka jadikanlah ilmu yang telah didapatkan di Fakultas Adab dan Bahasa ini, seperti garam, dimanapun kalian hadir, maka kalian akan menjadi penambah rasa. Bila akan bekerja, kerjalah yang halal, karena pada gelar kalian tertempel identitas UIN Raden Mas Said Surakarta,” ujar beliau dalam sambutannya.
Beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi beragama yang baik di UIN Raden Mas Said Surakarta, yang memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan pendidikan berbasis agama. Pesan beliau tentang pentingnya akhlak dalam kehidupan adalah, “Semakin berilmu semakin merunduk. Ilmu yang baik diimbangi dengan akhlak yang baik, akan menjadikan seseorang terlihat sempurna. Tetaplah menjadi orang baik dengan ilmu dan akhlak,” pesannya.
Tidak lupa, Wakil Rektor III juga mengingatkan pentingnya perencanaan masa depan serta mendorong para lulusan yang ingin berwira usaha untuk berwirausaha dengan mengikuti kaidah-kaidah Islam yang baik dan moderat.
Sementara itu, Prof. Dr. Imam Makruf, M.Pd., Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta dalam sambutannya menyatakan bahwa hari ini adalah momen bersejarah bagi para wisudawan. “Sebentar lagi kita akan berpisah, namun mungkin ada yang akan kembali untuk melanjutkan studi di Pasca Sarjana disini atau untuk menghadiri acara lainnya. Namun itu masih akan sangat lama. Yang tetap jadi fakta adalah kalian sudah menjadi alumni Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta,” ujarnya.
Melanjutkan dari pesan Wakil Rektor III, beliau juga menekankan pentingnya memiliki perencanaan masa depan yang matang. “Mulai hari ini, lakukan perencanaan masa depan yang lebih baik. Ada perencanaan strategis, taktis, dan operasional yang harus kalian pertimbangkan. Perencanaan keseharian akan menentukan tercapainya perencanaan strategis kalian,” tambahnya.
Menurutnya sebagai seorang sarjana, berarti telah mencapai satu tingkat lebih tinggi dari lulusan sekolah menengah. Mereka adalah orang-orang pilihan dengan kelebihan akademik dan kompetensi tambahan, dan telah mampu menaklukkan kesulitan – kesulitan selama berproses untuk meraih gelar sarjana. Gelar sarjana yang telah diperoleh menjadi tambahan di nama dan kemampuan yang diasah telah dicatat dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Beliau berpesan untuk terus menerus melakukan perencanaan masa depan yang lebih matang dibanding ketika masih menjadi Mahasiswa. Menurutnya terdapat tiga jenis perencanaan yang harus dilakukan; perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan yang paling utama juga perencanaan operasional. Perencanaan operasional ini adalah sikap hidup manusia sehari – hari untuk mencapai cita – citanya.
























Beliau memberikan tips dalam merencanakan masa depan tersebut. Beliau menyebutnya sebagai perencanaan SMART yang merujuk pada; Spesifik – dalam menentukan cita – cita harus jelas ingin menjadi apa dan tidak mengambang. Karena bila tidak jelas cita-citanya, tidak jelas juga langkahnya. Kedua, Measureable (terukur) – Rencana yang diinginkan harus bisa diukur. Walau semua orang boleh bermimpi setinggi apapun, tapi tetap menyadari kemampuan diri lebih penting. Ketiga, Achieveable (rasional dan mampu dicapai). Keempat adalah Realistis, yang berarti relevan dengan keilmuan yang saat ini dimiliki atau sesuai dengan minat bidangnya. Terakhir adalah Time (waktu), seseorang harus memiliki rencana waktu untuk menggapainya.
Tapi dari kesemuanya, beliau berpesan untuk alumni selalu dekat dengan Allah SWT, karena semua mimpi dan rencana tanpa ridho-Nya tak akan berarti. Jangan pernah berprasangka buruk terhadap pekerjaan yang akan dihadapi, karena semua merupakan proses. Tak akan pernah ada yang menduga seseorang akan mendapat apa dengan jalan bagaimana. “Pasrah atas takdir kepada Allah, tapi jangan pernah berhenti berusaha,” tutup beliau.