Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Gelar Seminar ICCL Tentang Glokalisasi
KabarFAB – Fakultas Adab dan Bahasa, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, sukses menyelenggarakan The 2nd International Conference on Culture & Language (ICCL) pada 28-29 Mei 2024 dengan tema “Glocalization of Culture and Education: Advancing Islamic Language, Literature and Civilization” di Hotel Grand HAP Solo. Acara ini berlangsung selama dua hari dan dihadiri oleh 125 peserta dari berbagai perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Dari jumlah tersebut, 66 peserta terpilih untuk mempresentasikan artikel mereka secara langsung dan daring.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kurikulum berbasis glokalisasi melalui kajian keilmuan adab dan bahasa. Hari pertama seminar diawali dengan sambutan dari Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Toto Suharto, M.Ag, dan Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Bapak Imam Makruf. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi paralel oleh para peserta daring melalui Zoom, sebelum diikuti oleh dua pembicara utama. Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum membuka sesi dengan topik Philology and Digital Humanity Studies, diikuti oleh presentasi dari Prof. Megan Lawton.
Hari kedua dibuka oleh Prof. Jajat Burhanuddin, M.A. dengan topik Discovering the Spice Route: Trade, People Motion, and Civilization Making in Pre-Colonial Archipelago. Setelahnya, dilanjutkan dengan sesi paralel offline dan diskusi bersama pembicara terakhir, Associate Professor Jon Mason dari Charles Darwin University, yang menyampaikan presentasi penutup.
Menariknya, tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) UIN Raden Mas Said Surakarta terpilih sebagai presenter pada konferensi ini. Mereka mempresentasikan artikel yang menghubungkan konsep glokalisasi dengan ilmu perpustakaan. Nur Husniyatul Adyani memaparkan artikel berjudul “Glocalization Approaches in Language and Media in Library Information Systems: An Impact Analysis on User Engagement”. Za’imatunnisa mempresentasikan artikel berjudul “Reviewing Glocalization of Library Services on The Digital Budaya Indonesia Library Website”. Sedangkan Salsabila Nathania Arumsari, berkolaborasi dengan dosen IPII, Ibu Mega Alif Marintan, dan dosen Sejarah Peradaban Islam, Ibu Qisthi Faradina Ilma Mahanani, membawakan artikel berjudul “Digitization of Javanese Manuscripts in The Study of Archipelago Manuscripts at The Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta Library”.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berhasil memperkenalkan bahwa prinsip glokalisasi tidak hanya relevan di bidang adab dan bahasa, tetapi juga dalam keilmuan perpustakaan dan informasi. Mereka menunjukkan bahwa teknologi modern dan digitalisasi dapat diterapkan dalam sistem informasi perpustakaan, layanan perpustakaan digital, serta pelestarian manuskrip bersejarah, yang menggabungkan unsur lokal dan global.
Partisipasi mahasiswa dalam seminar internasional ini membuka peluang diskusi serta menambah wawasan baru terkait penerapan konsep glokalisasi dalam budaya dan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak penelitian dan pengembangan di masa mendatang, khususnya dalam konteks perpaduan antara budaya lokal dan global di era modern.