Eka Septi, Mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa, Terpilih sebagai Delegasi Global Youth Innovation Summit 2025
KabarFAB – Eka Septi Pradani, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, terpilih sebagai delegasi untuk mengikuti acara Global Youth Innovation Summit 2025 yang akan diselenggarakan oleh Pemuda Mendunia di dua universitas ternama, yaitu National University of Singapore (NUS) dan International Islamic University Malaysia (IIUM). Acara ini akan berlangsung pada 23 hingga 27 Februari 2025.

Dalam surat penerimaan (Acceptance Letter) yang diterima, Eka Septi telah diterima sebagai delegasi Global Youth Innovation Summit 2025 setelah melalui seleksi ketat. Komite penerimaan mengapresiasi prestasi akademik, kegiatan ekstrakurikuler, serta pencapaian pribadi Eka yang dinilai sangat relevan dengan tujuan acara ini. Program ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pemimpin muda dari berbagai latar belakang untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berfokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pada acara tersebut, setiap delegasi diharapkan untuk mempresentasikan proyek inovatif mereka, berpartisipasi aktif dalam seminar internasional, dan terlibat dalam seluruh kegiatan yang telah dijadwalkan. Proyek-proyek yang disampaikan diharapkan dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Selain itu, akan ada sesi penghargaan bagi delegasi dan proyek yang berhasil menonjol selama acara berlangsung.
Global Youth Innovation Summit 2025 akan diadakan di dua universitas bergengsi, yaitu NUS yang menduduki peringkat pertama di Asia dan kedelapan di dunia berdasarkan QS World University Ranking 2024, serta IIUM yang diakui sebagai Pemenang Penghargaan Institusi Berkelanjutan Tahun 2020 oleh Green Gown Awards Internasional. Kedua universitas ini menawarkan wawasan yang sangat berharga mengenai keunggulan akademik dan praktik keberlanjutan.
Keterlibatan Eka Septi dalam acara bergengsi ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperluas wawasan global, tetapi juga menjadi ajang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan kontribusi terhadap pencapaian SDGs di tingkat internasional.