Feminisme Era Globalisasi Vs Feminisme Dalam Perspektif Keislaman
Webinar kajian keilmuan feminisme dengan tema “Feminisme Era Globalisasi vs Feminisme Dalam Perspektif Keislaman” yang diselenggarakan oleh Divisi Keilmuan dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Retma Ayu Ningtyas, S.pd sebagai pemateri, beliau merupakan penggagas diskusi demokrasi adil gender di lingkungan IAIN Surakarta. Adapun Ayuk Latifah selaku Co Leader HMPS PBI IAIN Surakarta menjadi moderator acara ini diselenggarakan Kamis, 6 Mei 2021.
Penyampaian materi berlangsung sekitar kurang lebih 40 menit yang mencangkup pengertian dan gerakan feminisme, teori-teori tentang feminisme, feminisme di indonesia serta feminisme dalam perspektif keislaman. Retma Ayu menyampaikan bahwa hakikat penting dari setelah belajar feminisme adalah perempuan atau seseorang bisa berguna di lingkungan masyarakat dengan versi terbaiknya. Di indonesia perjuangan perempuan untuk mencapai kesetaraan dibilang mulai muncul ke permukaan dan meliputi dalam cerita RA Kartini. Lingkungan RA Kartini dianggap mendukungb perempuan untuk mendapatkan kesempatan terbebas dari kungkungan patriarki.
Meskipun perjuangan kesetaraan perempuan dengan laki-laki sudah dimulai sejak lama namun pada kenyataannya masih ada budaya patriarki yang memenjarakan perempuan. Penjara ini dibangun oleh penjara yang mengakar pada masyarakat juga pikiran dari perempuan sendiri yang menganggap dirinya tidak bebas karena terbiasa dengan perlakuan diskriminatif yang diakibatkan oleh budaya tersebut.
Feminisme dalam perspektif islam disini ialah gerakan yang mencoba untuk menggali kembali bagaimana islam memandang perempuan entah dengan memuliakan perempuan dengan tetap dirumah atau membiarkan perempuan melakukan apapun selama masih dalam konteks positif dan tidak merugikan orang lain.
Tidak ada dalil yang jelas dalam Al Qur’an yang menyebutkan bahwa kedudukan perempuan tidak lebih tinggi dari laki-laki bahkan hawa yang dikatakan diciptakan dari tulang rusuk adam tidak serta merta kedudukannya dibawah adam. Corak feminisme di indonesia ialah feminisme tipe sosialis yang muncul di tahun 1970 yang pada saat itu banyak yang memandang gerakan tersebut dengan sebelah mata.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung kurang 25 menit. Acara ini diikuti oleh lebih dari 40 peserta dari berbagai kalangan. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta arah pandang baru terkait feminisme agar dapat membuka pola pikir mahasiswa.
Penulis :Isnaeni Hidayanti
Editor : Akhamad Khabibi