Lewat Infest 2023, Prodi Sastra Inggris Sajikan Pengalaman Kuliner Multikultural
KabarFAB-Dalam upaya untuk memperkenalkan keberagaman budaya melalui rasa, mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Bahasa menggelar acara tahunan yang bertajuk Intercultural and Communication Festival (Infest) 2023, yang kali ini menawarkan pengalaman kuliner multikultural dari berbagai negara.

Infest 2023 yang digelar di Aula Lantai 4 FAB pada Selasa (19/12), ini bukan hanya sekadar acara kuliner, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman dari budaya dari berbagai negara. Selain menyajikan hidangan lezat, Infest 2023 juga menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari berbagai negara yang menambah semarak keseluruhan acara.

Dalam sambutan pembukaannya Dekan FAB Prof. Dr. H. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd., menyebut bahwa Infest 2023 ini adalah langkah maju dalam mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Kami berharap acara ini dapat menjadi platform bagi mahasiswa dan masyarakat untuk saling belajar dan menghargai satu sama lain.
“Ini sesuai dengan visi pengembangan UIN Raden Mas Said Surakarta yang didengungkan Rektor yaitu Glokalisasi, yang memiliki arti globalisasi dengan mengedepankan kearifan lokal dan kegiatan semacam ini diharapkan menjadi penguat prodi dan fakultas menuju internasionalisasi” imbuh Prof. Imam.

Turut hadir pada pembukaan Infest 2023 ini yaitu Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Sastra Dr. Muhammad Zainal Muttaqien, S.S., M.Hum., Sektretaris Jurusan Sastra Muhammad Nur Kholis, M.Pd.I., dan para dosen Sastra Inggris.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Prodi Sastra Inggris berharap dapat menggugah rasa ingin tahu dan minat masyarakat terhadap keberagaman budaya, tidak hanya melalui karya sastra, tetapi juga melalui pengalaman kuliner yang dapat menyatukan orang dari berbagai latar belakang.
Lebih lanjut, Dosen Sastra Inggris, Wildi Adila, S.Pd.I., M.A., mengatakan, “Pameran Budaya INFEST 2023 bertujuan untuk merayakan keanekaragaman budaya dan memperkuat pemahaman antarbudaya dikalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Melalui tema The Odyssey of Cultural Tapestry, kami berharap dapat merangkai kisah-kisah unik dari berbagai sudut pandang budaya.” Pungkasnya. (Gus)