Surakarta – Dalam rangka menambahkan keahlian mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Indonesia di bidang pengembangan media pembelajaran maka jurusan TBI FITK berinisiatif untuk membekali ilmu lewat praktek keahlian. Kegiatan praktek keahlian kedua jurusan TBI FITK di tahun 2018 ini dilaksanakan di ruang aula gedung eks Pascasarjana IAIN Surakarta (Rabu, 20/09). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan praktek keahlian pertama yang lebih dahulu dilaksanakan pada hari Senin sebelumnya. Kegiatan kali ini sengaja mengangkat tema yang berbeda. Hal ini diharapkan peserta, mahasiswa semester 5 yang mengikuti kegiatan ini mampu menambah keahlian hingga dapat memantapkan diri mereka untuk mampu mempersiapkan diri untuk menyusun materi skripsi nanti. Selain itu dari situ diharapkan mahasiswa peserta mampu bersaing di dunia luar nanti setelah mereka lulus dari jurusan TBI FITK.

Kegiatan hari ini dilakukan tanpa adanya upacara. Menurut Sekretaris Jurusan TBI FITK, Elen Inderasari, M.Pd.,ketika ditemui disela-sela rangkaian acara, kegiatan upacara pembukaan praktek keahlian ini sudah dilakukan bebarengan dengan pembukaan praktek keahlian pertama yang lalu. Jadi di kegiatan hari ini peserta langsung mengikuti kegiatan inti, praktek membuat media pembelajaran. Jurusan TBI mendatangkan narasumber yang sengaja di hari ini membahas cara membuat media pembelajaran kreatif yang berbasis IT Sulih Suara.

Narasumber pada kesempatan tersebut terlebih dahulu menjelaskan ke seluruh peserta tentang tipe-tipe sulih suara yang selama ini sering disalah sebutkan oleh masyarakat umum. Menurut beliau, tipe sulih suara yaitu audio description, voice over dan dubbing. Selain itu pada kesempatan tersebut, narasumber memberikan informasi terkait menggiurkannya profesi sesorang dibidang sulih suara ini. Mulai dari jutaan hingga milyaran, seseorang yang berprofesi di bidang ini akan meraup uang dengan modal kreatif lewat suara. Selain itu beliau pun berpesan ke seluruh peserta untuk terus mengasah kreatifitas berekspresinya jikalau memang ingin terjun di bidang ini. Menurutnya mau bagaimana pun meskipun profesi ini berada dibelakang layar akan tetapi ekspresi sangatlah menopang kesuksesannya dalam berkarir. Dengan membentuk kelompok dan dengan panduan dari narasumber maka peserta mengikuti kegiatan dengan penuh suka cita.