Bilik Moderasi Islam dan Adab Fakultas Adab dan Bahasa mengadakan kegiatan pada Selasa 29 Maret 2022 dengan mengusung tema “Bimbingan Teknis Pembuatan Video Moderasi Beragama Mahasiswa” Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said di Aula Lantai 4 FAB. Kegiatan dihadiri oleh para dosen dan ratusan mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa serta mengundang dua narasumber yang berkompeten di bidangnya yang pertama: Lukmanul Khakim, M.Hum sebagai dosen IAIN Salatiga dan aktivis GP Ansor Kabupaten Semarang, kedua: Aat Ratmanto, M.A sebagai pegiat film Dokumenter Yogyakarta.

BIMA 3

Acara tersebut diawali oleh pembukaan dan sambutan ketua Bilik Moderasi Islam dan Adab (BIMA) Mohammad Ashif Fuadi, M.Hum yang menjelaskan bahwa BIMA sebagai unit penunjang fakultas yang membidangi kegiatan moderasi beragama dan pembinaan akhlak sebagai kepanjangan visi misi universitas dan juga kementerian agama. Dengan adanya bimtek tersebut akan menghasilkan produk video kreatif mahasiswa yang bertemakan moderasi, dan yang terbaik akan diunggah di channel YouTube Fakultas Adab dan Bahasa sebagai rekognisi.

Pemateri pertama Bapak Lukmanul Khakim menjelaskan tentang definisi moderasi beragama di Indonesia kerap diistilahkan dengan “wasathiyah” sebagaimana istilah yang dipopulerkan oleh Prof. Quraisy Syihab. Menurut Kementerian Agama, penerapan wasathiyah di Indonesia memiliki empat indikator utama yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti radikalisme dan akomodasi budaya lokal. Ia juga menganalisis bahwa corak keberislaman di Indonesia yang khas dengan budayanya memiliki distingsi atau keunikan dibandingkan negara lain bahkan negara Arab sekalipun, sehingga negara seluas Indonesia dari sabang sampai merauke dengan segala perbedaan-perbedaannya bisa terhindar dari perang saudara dan ancaman disintegritas.

BIMA

Pemateri selanjutnya, Mas Aan Ratmanto dengan latarbelakangnya pegiat film dokumenter yang juga banyak karyanya seperti dokumenter jogja kembali, selokan Mataram dan lain sebagainya, banyak menyinggung tentang hal teknis sebagaimana tema seminar bimbingan teknis BIMA. Ia menuturkan tentang banyaknya ruang yang bisa diisi oleh mahasiswa terkait keraifan lokal, kebudayaan, dan tradisi keislaman yang diwujudkan dan video kreatif atau film pendek, bahkan hal itu akan semakin menambah referensi di dunia perfilman. Melalui dinamika kelompok yang terbagi menjadi 10 kelompok masing-masing dikelompokkan oleh para mentor, kemudian berdiskusi agar menghasilkan ide kreatif yang kemudian termuat dalam video atau film bertemakan moderasi sebagai output utama. Salah satu dosen Bahasa dan Sastra Arab FAB yang turut hadir yakni Bapak Muhammad Nur Kholis mengatakan bahwa acara seperti ini sangat sesuai dengan iklim mahasiswa millenial dengan infiltasi budaya sehingga bisa meningkatkan catapaian mutu strategis dan akademik (MAF).