Sukoharjo, SEMA FAB – Senat Mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa bekerja sama dengan Inspektorat Jawa Tengah, DPRD dan Anti Corruption Youth Community (ACYC) Jawa Tengah, telah menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema “Memupuk Masa Depan Generasi Anti Korupsi” pada Senin (25/7), sebagai upaya membentuk karakter anti korupsi generasi masa kini.

WhatsApp Image 2022 07 26 at 10.03.01 6

“Tujuan adanya kegiatan ini adalah memberikan pemahaman terkait dengan bahaya korupsi dan langkah antisipatif untuk mencegahnya. Sehingga peserta yang terdiri dari generasi muda dapat memiliki pemahaman anti korupsi dan bersemangat untuk melawan korupsi serta menjauhi sikap koruptif dalam kehidupan sehari-hari.” papar PLT Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Bapak Soemarijono.

WhatsApp Image 2022 07 26 at 10.03.01 8

Kegiatan yang dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting ini menghadirkan 3 orang anggota Komisi-A DPRD Jawa Tengah sebagai narasumbernya. Narasumber-narasumber tersebut yaitu Dwi Yasmanto, S. TP., Drs. Stephanus Sukirno, MS., dan H. Wakhid Jumali, Lc. Adapun yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah pelajar dari tingkat SMA sederajat dan mahasiswa.

WhatsApp Image 2022 07 26 at 10.03.01 7

“Pendidikan anti korupsi harus dibangun agar generasi muda sebagai ujung tombak terciptanya masa depan bersih tanpa korupsi yang meneruskan bangsa memiliki jiwa yang jujur.” Tegas Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag, dalam sambutan Dialog Kebangsaan.

Dipaparkan pula bahwa dari data yang didapat oleh ICW (Indonesia Corrupttion Watch) terdapat 553 penindakan kasus korupsi di tahun 2021. Korupsi yang telah menjadi penyakit mengakar di Indonesia mengakibatkan kerugian besar negara. Oleh karena itu, generasi muda sebagai penerus bangsa wajib mempunyai bekal anti korupsi.

WhatsApp Image 2022 07 26 at 10.03.01 10

“Bagaimanapun juga data-data korupsi dari ICW sangat luar biasa. Pemerintah melalui aparat hukumnya belum bisa menindak semua kasus korupsi. Baru 500-an yang dapat ditindak. Padahal kasusnya banyak, 1200-an. Sehingga bagaimana itu dicegah? Pendidikan anti korupsi menjadi hal penting masuk pada pendidikan.” imbuhnya.

Salah satu narasumber Komisi-A DPRD Jawa Tengah, Dwi Yasmanto, S. TP., juga mengutip tagline dari Gubernur Mboten Korupsi Mboten Ngapusi yang artinya Tidak korupsi Tidak membohongi. Beliau mengajak seluruh masyarakat untuk beraksi dan berkontribusi untuk melawan korupsi.

“Seluruh masyarakat jangan takut untuk menjadi saksi adanya korupsi karena ada perlindungan hukum. Supaya korupsi yang sudah merugikan negara tidak terus menerus berada di Indonesia ini.” tegas Dwi Yasmanto, S. TP., dalam closing statementnya.