Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi : pengajaran, penelitian, dan pengabdian Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ketiga dharma ini sangat urgen bagi dosen dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan kedua kelompok ini menjadi penggerak utama perguruan tinggi. Dua kelompok ini harus bisa bekerjasama dalam melaksanakan ketiga dharma tersebut. Disinilah dimungkinkan kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat secara terpisah atau berkaitan antara dharma tersebut. Seperti pengajaran berbasis penelitian, penelitian berbasis pengajaran, penelitian berbasis pengabdian, pengabdian berbasis penelitian, pengajaran berbasis pengebdian, ataupun pengebdian berbasis pengajaran. Semuanya bias dimungkinkan untuk dipertahankan atau diinisiasi kalau belum pernah dilakukan. Dharma tersebut kalau dilaksanakan bisa meneguhkan pendapat Levin yang dikutip Muhammad Munadi (2014:34) sebagai berikut: In general, there is wide agreement that great universities have three major roles: (1) excellence in education of their students; (2) research, development and dissemination of knowledge; and (3) activities contributing to the cultural, scientific, and civic life of society. Ada tiga peran utama perguruan tinggi besar yaitu: (1) keunggulan dalam pendidikan mahasiswa, (2) penelitian, pengembangan dan penyebaran pengetahuan, dan (3) kegiatan yang berkontribusi terhadap budaya, ilmu, dan kehidupan sipil masyarakat. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa perguruan tinggi harus berada pada posisi berkontribusi pada tiga dimensi, yaitu: dimensi nasional, lokal dan global. Ketiganya saling berkaitan sehingga perguruan tinggi harus tanggap terhadap perubahan tuntutan dan kebutuhan ketiga dimensi tersebut sehingga mampu melayani masyarakat dan kemanusiaan secara tersu-menerus dan berkelanjutan. Gambarannya sebagai berikut:

Publikasi Imiah FITK-2

Gambar 2.3 Dimensi Perguruan Tinggi

Dalam tiga dimensi tersebut menjadikan perguruan tinggi harus berada dalam keseimbangan sehingga keilmuan yang dikembangkan bisa dan harus melayani tiga dimensi tersebut. Dimensi tersebut meliputi : kepentingan lokal, nasional dan global.

Sejak menjadi Fakultas, FITK berupaya penuh untuk mengembangkan kegiatan publikasi ilmiah dengan berbagai jalur, diantaranya melalui penelitian individual dan kelompok (dengan model kompetisi berawal dengan seminar proposal penelitian sampai dengan seminar hasil penelitian), konsorsium (keilmuan dan pengembangan perkuliahan (diskusi silabus,dan satuan acara perkuliahan)), melalui penerbitan jurnal, penerbitan buku daras, penerbitan modul pembelajaran, proceeding, serta publikasi on-line melalui sub domain (fataba.iain-surakarta.ac.id sekarang berubah menjadi fitk.iain-surakarta.ac.id).

Gambaran Penelitian di FITK

Penelitian mulai tahun 2013 sudah mulai dibiayai fakultas melalui dana BOPTN. Penelitian individual maupun kelompok . Gambaran penelitian individual sebagai berikut:

Tabel 1. Penelitian Individual

Tahun Volume Anggaran Jumlah %
2013 7 12000000 84000000 12.5
2014 10 10000000 100000000 17.9
2015 12 10000000 120000000 21.4

Tabel tersebut menunjukkan bahwa tahun 2013 junmlah dosen yang dianggarkan untuk mendapatkan pebnelitian hanya 7 orang tetapi anggarannya sangat besar yaitu Rp. 12.000.000,00, namun di tahun berikutnya yang diperbesar jumlah penerimanya namun anggarannya dikurangi. Prosentase pembiayaan semakin besar volumenya walaupun belum berimbang antara jumlah biaya penelitian dengan jumlah dosen yang ada di FITK. Pada Tahun 2015 mengalami kenaikan prosentasenya dibandingkan tahun sebelumnya. Namun sangat disayangkan antusiasme para dosen belum cukup tinggi berkaitan dengan kegiatan penelitian individual ini. Sedangkan penelitian kelompok gambarannya sebagai berikut:

Tabel 2. Penelitian Kelompok

Tahun Jumlah Anggaran Total jumlah anggota % Total Dosen
2013 5 20000000 100000000 15 26.78571
2014 5 25000000 125000000 15 26.78571
2015 7 25000000 175000000 21 37.5

Penelitian kelompok trendnya berbeda dengan penelitian individual, baik dilihat jumlah yang dikompetisikan dengan besaran anggarannya. Trendnya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Kasus antusiasme memang masih sama dengan penelitian individual, yaitu sepi peminat.  Sepinya peminat dalam mengajukan penelitian diasumsikan diantaranya:

  1. Beberapa fakultas, model penelitiannya tidak bersifat kompetitif
  2. Rendahnya anggaran penelitian
  3. Over-load beban mengajar dosen

Ketiga asumsi ini akan diubah di tahun 2016 di tingkatan IAIN Surakarta dengan skema pembiayaan penelitian mandatory. Artinya setiap dosen sesuai beban kerja dosen diberikan secara otomatis dana penelitian dengan gradasi yang berbeda sesuai dengan jenjang fungsionalnya. Model penelitian mandatory semacam ini ada nilai positif dan negatifnya, tetapi bisa dieliminasi melalui aturan (rule of game) yang ketat berkait dengan criteria yang berhak mendapatkan dana penelitian. Pada akhirnya dana penelitiannya berperspektif standardized mandatory. Standar mandatorinya bisa dipertimbangkan usulan sebagai berikut:

  1. Jumlah halaman laporan penelitian semestinya kurang lebih sama dengan jumlah halaman yang diwajibkan pada skripsi di tingkatan mahasiswa. Kalau di FITK, mahasiswa menyusun skripsi minimal 60 halaman substansi semestinya dosen kurang lebihnya sama.
  2. Daftar pustaka yang dirujuk minimal 30 buah buku/jurnal atau yang sejenis.
  3. Daftar pustaka untuk kajian ilmu kontemporer semestinya buku yang dirujuk maksimal berusia 6 tahun dari tahun anggaran penelitian bersangkutan
  4. Daftar pustaka harus lebih dominan kurang lebih 40% berasal dari jurnal penelitian dari total jumlah daftar pustaka yang dirujuk.

Diseminasi Penelitian

Untuk pengembangan diseminasi hasil penelitian, FITK memberikan support melalui 4 jalur yaitu pencetakan proceeding, pengembangan dua jurnal di FITK (Jurnal At Tarbawi serta Jurnal Bahasa dan Sastra), mendorong dosen mengirimkan artikel hasil penelitian ke call for paper seminar internasional maupun nasional dengan dukungan dana FITK, serta jalur publikasi online melalui sub domain FITK.

Pembuatan proceeding hasil penelitian yang dicetak oleh FATABA Press dimulai sejak tahun 2013. Gambarannya sebagai berikut:

Tabel 3. Proceeding FITK

Tahun Jumlah
2013 1
2014 1
2015 1

Tabel tersebut menunjukkan bahwa dalam kerangka publikasi ilmiah di FITK, tahun 2013-2015 menunjukkan hal yang positif. Artinya FITK tidak hanya mencetak procedding saja tetapi dikirimkan ke semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) seluruh Indonesia dengan dana yang terpisah dengan biaya pencetakan proceeding dan PDII LIPI sehingga terakses oleh semua pemerhati kajian pendidikan Islam. Lebih diuntungkan lagi proceeding yang dikirimkan ke PDII LIPI diyakini diunggah di internet sehingga memperluas pembaca produk FITK IAIN Surakarta.

Selain itu FITK sudah mengupayakan publikasi ilmiah dalam bentuk lain yaitu melalui program penulisan buku daras. Buku daras ini tergambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4 Buku Daras FITK

Tahun Jumlah %
2013 10 17.857143
2014 8 14.285714
2015 8 14.285714

Trend jumlah buku daras yang dibiayai oleh FITK mengalami penurunan. Hal itu disebabkan lemahnya antusiasme para dosen dalam program ini.

Pada tataran publikasi ilmiah melalui jalur penerbitan jurnal, FITK sudah mengupayakan melalui pembiayaan pencetakan, pengelolaan, pembiayaan untuk penulis dan distribusi sejak tahun 2013 sampai sekarang. Untuk mengunggah jurnal baru bisa dimulai tahun 2015 ini karena mengingat pangsa pasar pembaca yang harus diperluas.

Pengiriman artikel hasil penelitian ke call for paper seminar internasional maupun nasional dengan dukungan dana FITK di luar penelitian belum ada respon yang menggembirakan. Hal ini memiliki banyak asumsi di luar asumsi yang disampaikan di atas. Asumsi tambahannya adalah:

  1. Topik penelitian yang kurang berkait dengan current issues yang berkembang di skala makro.
  2. Penelitian terlalu inward looking

Sub domain FITK merupakan bagian tidak terpisahkan dari web kampus IAIN Surakarta. Sub domain ini yang paling aktif dibandingkan sub domain unit kerja yang ada di IAIN Surakarta. Disamping berisi berita berkaitan dengan kegiatan FITK, sub domain ini juga mempublikasikan karya dosen. Karya yang pernah diunggah diantaranya bulletin PSKP milik Pusat Studi Kebijakan Pendidikan (PSKP) bekerjasama dengan Yayasan TIFA Jakarta. Selain itu publikasi online artikel opini dan hasil penelitian dosen FITK. Publikasi ini juga masih kurang respon.

Kesemua yang dipaparkan terutama pemanfaatan internet dalam kerangka publikasi ilmiah bisa menjadikan perguruan tinggi seperti yang disampaikan Moravec (2008:125) bahwa ICT-enabled virtual universities are able to leverage communications technologies to broaden the scope and size of their market reach. In most situations, this is viewed as replacing face-to-face classroom contact with virtual, online experiences. Pendapat tersebut menunjuukkan bahwa pemanfatan ICT dalam kebanyakan situasi dipandang sebagai mengganti kontak face-to-face dengan kelas virtual, yaitu pengalaman online. Disamping itu memperteguh perguruan tinggi seperti pendapat Hong and Songan (2011:1283)

roles of ICT in higher education systems in Southeast Asia countries in tackling the impact of issues such as massification, diversification, internationalization and marketisation of higher education and in ensuring accessible, effective and efficient higher education, may be classified as the 4Ws: What and how students learn, When and where students learn, Who the new faces of students and lecturers are, and Ways to reduce the cost of education.

Wallahu a’lam bi- al shawab.

Daftar Pustaka

Hong, Kian-Sam and Songan, Peter. (2011). ICT in the changing landscape of higher education in Southeast Asia. Australasian. Journal of Educational Technology 2011, 27 (Special issue, 8), 1276-1290. http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet27/hong.html

Muhammad Munadi. (2014). Efektivitas Kebijakan Internasionalisasi di PErguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim. Disertasi. Bandung: UPI

Moravec, John W.. (2008). A new paradigm of knowledge production in higher education. On The Horizon Vol. 16 No. 3 2008 www.emeraldinsight.com/reprints

-Oleh : Muhammad Munadi-