Mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa yang mengikuti KKN Nusantara di Papua sudah masuk di hari-hari akhir kegiatan, Rafika salah satu peserta bercerita tentang KKN ini. Rafika bercerita bahawa saat ia terpilih mewakili kampus UIN Raden Mas Said Surakarta untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KKN KNMB) di Papua, pikiran pertamanya adalah “bisakah saya kembali ke Jawa? Terdengar menakutkan mungkin. Hal ini karena banyaknya suara-suara yang mengatakan hal-hal negatif tentang Papua, seperti tempat konflik, orang-orang pedalaman, tidak ramah dsb. Namun logika saya juga bertanya, apakah mungkin kegiatan yang notabenenya nasional, tidak memikirkan keselamatannya?.”

WhatsApp Image 2022 08 26 at 10.43.20

Rafika dan temannya berangkat tanggal 17 Juli 2022, dilepas dengan jajaran petinggi kampus seperti; Rektor, Wakil rektor, Dekan FAB, ketua LPPM, DPL dan jajaran petinggi lainnya. Diberi banyak wejangan dan amanah membuat langkah demi langkah saya susun dengan hati-hati. lebih lanjut Rafika menyampaikan “Saat mata ini pertama kali melihat alam Papua secara langsung, saya langsung jatuh cinta dengan Papua. Langit biru bersih, daratan yang hijau, danau, aliran sungai, pegunungan memanjakan pandangan saya ketika diatas pesawat. Langkah kaki ketika berpijak di tanah Papua pun, Udara segar menyeruak memenuhi rongga paru-paru.
Sebelum saya dan kawan-kawan saya diterjunkan di lokasi KKN, kami diberi pembekalan di Kampus IAIN Fattakhul Muluk. Bersama 304 mahasiswa pilihan lainnya kami dibina selama tiga hari tiga malam.”

Tepat di tanggal 20 Juli 2022, Mereka diterjunkan di lokasi KKN Sebenarnya. perwakilan UIN Raden Mas Said Surakarta ditempatkan di kampung Maribu, distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. Sebuah kampung yang jauh dari perkotaan dan paling ujungnya distrik Sentani Barat. Kampung Maribu yang dihuni oleh 1216 Jiwa dengan umat Muslim hanya 118 Jiwa, tentu memacu jiwa penasaran saya tentang kehidupan beragama di kampung ini.

Di kampung Maribu ada 1 masjid dan 7 gereja, dihuni oleh 6 ondoafi (ketua adat). Di Kampung ini kewenangan tertinggi dipegang oleh ondoafi. Adapun secara administrasi pemerintahan ada kepala kampung dan staff nya yang mengelolanya.

Menurutnya hal indah yang mereka temukan disini adalah toleransi mereka yang sangat tinggi. Rafika dan kawanya yang datang dengan hijab sebagai identitas agamanya, tak membuat mereka ragu untuk tersnyum dan menyambut ramah kawan-kawan kelompok KKN. Mereka pun dipersilakan untuk beribadah sesuia dengan agamanya, bahkan mereka ditempatkan di salah satu rumah warga yang beragama Islam, untuk menjaga kenyamanan mereka dalam beribadah.

Lebih lanjutnya Rafika menyampaikan “Saya pernah beberapa kali berdiskusi dengan kepala kampung, para ondoafi, kepala suku dan masyarakat lainnya. Sepertinya kita orang Jawa lah yang seharusnya belajar tentang moderasi beragama kepada orang Papua. Disini agama bukanlah hal yang dipermasalahkan, semua mampu berjalan beriringan tanpa perselisihan. 34 hari sudah saya di kampung Maribu, tanggal 23 Agustus kami dikembalikan ke Kampus IAIN Fattakhul Muluk untuk mengikuti rangkaian Ekspos kegiatan KKN kami. Di hari pertama ada pembukan kegiatan, lalu dilanjutan penayangan film dokumenter semua kelompok KKN. di hari kedua kelompok saya ada penampilan Pentas seni yang kami kolaborasi dengan warga setempat, kami menampilkan tiga tarian khas Papua. Di hari yang sama kami juga mempresentasikan Jurnal pengabdian kami di ruang terpisah. Semua terasa begitu cepat, di hari ini 26 Agustus 2022. Prof. Toto Suharto dan Bapak Zainul Abas, selaku ketua LP2M berkunjung ke kampus IAIN Fattakhul Muluk sekaligus menjemput kami untuk kembali ke Jawa esok hari.

WhatsApp Image 2022 08 26 at 10.42.58

Papua terlalu indah untuk dilupakan, banyak kenangan, banyak cerita yang telah membentuk saya dan kawan-kawan KKN KNMB menjadi sosok tangguh dan bermental baja. Terima kasih Papua