Sukoharjo, (10/06/2022) Fakultas Adab dan Bahasa mengundang sejumlah tokoh guna membahas moderasi beragama serta komitmen dan penghormatan terhadap kearifan lokal, toleransi, dan preferensi untuk praktik keagamaan tanpa kekerasan.

Dekan Fakultas Adab dan Bahasa Prof. Dr. Toto Suharto. S.Ag., M.Ag. dalam sambutan nya  beliau menyampaikan bahwa ada hal penting bahwa ada sebuah penelitian bahwa Solo Raya itu lebih cenderung pada aspek radikalis. Hal ini menjadi catatan bagi kita ada apa dengan Solo Raya?. Namun yang menarik ada juga gerakan yang mencari solusi dari konflik dan perdamaian, oleh karena itu kami dari akademisi ikut berupaya menjadi bagian dari gerakan yang berusaha mencari perdamaian dan solusi konflik. Dengan pertemuan ini kita ingin membangun kesadaran bersama sebagai kelompok moderat sehingga nanti di akhir sesi kita bisa menyepakati kesamaan persepsi dan bagaimana Solo Raya kedepannya.

moderasi beragama solo kota damai 5

Turut hadir pula rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir. S.Ag., M.Pd.  dalam pembukaannya beliau menyampai apresiasi atas terselenggara kegiatan  moderasi beragama solo kota damai. lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bagian dari program kementerian agama untuk terus mengawal moderasi beragama dalam lingkup yang lebih luas. menurutnya perdamaian dunia hanya akan terjadi jika ada perdamaian antar agama, perdamaian antar agama hanya akan terjadi jika individu-individu beragama memiliki jiwa moderasi beragama.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya kasus-kasus radikalisme dalam kancah kebangsaan kita hanyalah kasus-kasus yang kecil tapi bisa menjadi besar kalau tidak ada program terarah dalam kehidupan berbangsa kita.

moderasi beragama solo kota damai 6

Masih di hari yang sama materi pertama disampaikan oleh Kombes. Pol. ade safri simanjuntak,SIK.Msi beliau membawakan materi tentang penanganan kekerasan berbasis agama di solo raya. menurutnya mengatakan bahwa perbedaan cara pandang terhadap sesuatu tidak boleh menjadi dasar perilaku kekerasan.lebih lanjut beliau menyampaikan kekerasan merupakan antitesis dari agama, akan tetapi seringkali agama menjadi penyulut munculnya kekerasan. agama mana pun pada dasarnya tidak menghendaki kekerasan, atau menuntun untuk berbuat kekerasan,

WhatsApp Image 2022 06 13 at 12.20.10 7 moderasi beragama solo kota damai 1Dihari berikutnya kamis (09/06/2022) dilanjutkan dengan  materi kedua yaitu sinergisitas memperkuat moderasi; soft approaches to counter-extremisme yang disampaikan oleh Prof. Syamsul Ma’arif.M.Ag.

menurutnya Radikalisme agama adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka lebih lanjut beliau menyampaikan ciri-ciri radikalisme sebagaimana yang dikutip dari BNPT yaitu: intoleran, fanatic, eksklusif, revolusioner, ingin mengubah 4 pilar kebangsaan; Pancasila, Ke-Bhinneka-an, NKRI dan UUD 1945.

Kemudian pemateri ketiga Prof.Ismail Fajrie Alatas.P.hd. meyampaikan materi mengenai agama, menurutnya agama yang dalam bahasa Arab Din berasal dari kata dana  yang memiliki arti hutang. Lebih lanjut beliau menyampaikan kita telah berutang ketika akan dilahirkan dan harus mengikuti sejumlah aturan. Kemudian beliau membahas mengenai konsep kota dilihat dari sejarah karena dalam bahasa Arab, kota masih memiliki rumpun dari kata yang sama yaitu D-Y-N.

moderasi beragama solo kota damai 2

moderasi beragama solo kota damai 3

Di sesi akhir setelah peserta mendapatkan gambaran dari para pakar. Para peserta diminta untuk melakukan diskusi dan menyusun draf Pancasatya solo kota damai, dan dilanjutkan deklarasi yang dipimpin oleh KGPH Dipokusumo, M.Si.