SURAKARTA- Panitia Khusus Fakultas Adab dan Bahasa(FAB) menyelenggarakan Kampanye Monologis yang bertempat di depan gedung Fakultas Adab dan Bahasa pada Jumat (31/01).

Kampanye Monologis adalah puncak dari waktu kampanye yang telah diberikan dari panitia khusus (pansus) kepada masing-masing calon pimpinan ormawa dan sebagai kampanye terakhir untuk mencari dukungan dan doa restu. Dalam acara tersebut turut mengundang seluruh Kepala Prodi FAB dan juga mengundang seluruh pimpinan FAB.

Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kampanye seperti ini menjadi penting untuk dilaksanakan. Hal ini karena merupakan ciri-ciri indikator bagi ‘Moderasi Beragama’. Ketika kita memilih calon pimpinan besok itu salah satu jalurnya melalui proses demokrasi.

Menurut Ahmad Fatih Mamduh selaku ketua pansus, kampanye monologis merupakan kampanye yang sistemnya adalah rekan-rekan dari pimpinan ormawa menyampaikan visi, misi, dan programnya satu tahun ke depan tanpa adanya feedback dan tanya jawab. Saat Muksa, mahasiswa memiliki tiga hak yaitu hak suara, hak bicara dan hak memilih. Klasifikasi pesertanya terbagi menjadi tiga yaitu adanya peserta penuh, peserta peninjau dan peserta biasa. Peserta penuh yaitu yang kemarin mendaftar Muksa. Peserta penuh juga memiliki tiga hak yaitu hak suara, hak berbicara dan hak memilih. Sedangkan peserta peninjau. Peserta peninjau adalah bagian dari PANSUS, PANWAS, calon-calon pimpinan dan anggota SEMA yang sekarang masih mejabat. Peserta peninjau memiliki dua hak yaitu hak suara dan hak berbicara tetapi tidak memiliki hak memilih. Kemudian peserta biasa. Peserta biasa hanya memiliki hak berbicara. Peserta biasa adalah seluruh mahasiswa FAB yang mau ikut besok hari ahad di FAB lantai 4. Silahkan untuk hadir tapi menjadi peserta biasa. Mekanisme Pemilu adalah mahasiswa langsung hadir diabsen. Jika namanya tertera sebagai mahasiswa aktif yang sesuai daftar mahasiswa aktif dari akademik FAB maka langsung diberi surat suara dan boleh mencoblos. Untuk itu bagi mahasiswa yang merasa kehabisan kuota saat pendaftaran bisa menjadi peserta biasa untuk menyemarakkan pemilu di FAB. Jangan lupa untuk terus lihat perkembangan info pemilu di @lpmpandawa.iainska dan @pansusfab. (Fatim/Iks/MSI)