Fakultas Adab dan Bahasa kembali mengirimkan delegasi dosen untuk memperkuat keilmuan dan kajian ilmu-ilmu humaniora. Konferensi Internasional tahunan ADIA ini merupakan platform bagi para sarjana, peneliti, dan praktisi untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan terlibat dalam wacana intelektual. Ini memberikan kesempatan untuk memikirkan kembali paradigma, menantang kebijaksanaan konvensional, dan mengeksplorasi pendekatan inovatif yang dapat mengatasi kompleksitas Revolusi Sosial 5.0. 

Halini senada dengan apa yang di sampaikan Prof. Nelmawarni, M. Hum., Ph.D., dalam sambutannya bahwa “Dalam era Society 5.0, di mana manusia dan teknologi semakin terintegrasi, kita dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan pemahaman mendalam tentang bahasa, budaya, dan literasi. Inilah peran sentral ilmu adab dan humaniora dalam menghadapi tantangan ini”. Menurutnya, perubahan sosial, teknologi, dan lingkungan secara cepat telah membentuk dunia kita menjadi semakin kompleks dan saling terhubung.

ADIA113

Sementara itu, Presiden ADIA. Dr. M. Faisol, dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya mengubah paradigma dalam menghadapi tantangan Revolusi Sosial 5.0. Menurutnya, Era kemajuan teknologi yang cepat dan transformasi masyarakat ini menuntut pemikiran ulang mendasar tentang pendekatan dan perspektif kita di bidang studi humaniora.

“Revolusi Sosial 5.0 memberi kita peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai akademisi dan peneliti di bidang humaniora, adalah tanggung jawab kita untuk beradaptasi dan berkembang, untuk tetap relevan dan berpengaruh dalam membentuk wacana masyarakat”, paparnya.

Adapun delegasi yang hadir dalam forum ini yaitu Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag., Dr. Muh. Fajar Shodik, M.Ag., Dr. M. Nanang Qosim, M.Pd.i., Dr. Muh. Zainal Muttaqin, S.S., M.Hum. Latif Khusairi, M.A. , Sucipto.M.Hum.

WhatsApp Image 2023 06 05 at 08.32.25

Konferensi yang diadakan di Padang Sumatra Barat ini dilaksankan dari hari Minggu sampai Selasa 4-6 Juni 2023.