DSC_0174Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta menyelenggarakan workshop Penulisan Jurnal Internasional, Senin (30/05/2016) di ruang senat IAIN Surakarta.

Hadir dalam workshop tersebut antara lain Wakil rektor I IAIN Surakarta, dekan, wakil dekan I, wakil dekan II dan wakil dekan III FITK IAIN Surakarta.  Peserta workshop tidak hanya dosen dari FITK tetapi juga dari fakultas lain di IAIN Surakarta yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Fakultas Syariah, serta Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Workshop ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan semangat dosen di IAIN Surakarta untuk lebih aktif melakukan penelitian dan menerbitkannya di jurnal internasional sehingga hasil penelitian bisa diakses dan dimanfaatkan secara global.

DSC_0171Dalam sambutan, dekan FITK Dr. Giyoto, M. Hum, menjelaskan tujuan utama dari kegiatan workshop tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan strategi, motivasi dan pendampingan kepada dosen untuk menghasilkan penelitian yang bisa diterbitkan dalam jurnal nasiaonal maupun internasional.

Wakil rektor I, Dr. Abdul Matin Lc menambahkan dalam sambutan bahwa Jurnal merupakan mahkota bagi ilmuwan atau peneliti sehingga jurnal sangat penting dan diperlukan sebagai identitas dan bukti keilmuawan yang dikuasainya. “Kegiatan workshop ini akan sangat bermanfaat bagi peserta untuk menambah wawasan mengenai penulisan jurnal internasional. Ini juga menjadi bukti bahwa FITK mempunyai peran signifikan dalam pengembangan keilmuwan di IAIN Surakarta dan wujud kreatifitas yang baik dari fakultas,” pungkas Abdul Matin.

DSC_0147Dalam workshop tersebut, FITK menghadirkan narasumber Ismail Suardi Wekke, Ph. D dari STAIN Sorong- Papua Barat. Narasumber merupakan reviewer jurnal terakreditasi dan penulis jurnal internasional. Dalam paparannya, narasumber menyampaikan materi mengenai strategi bagaimana menulis jurnal yang bisa menembus jurnal internasional.“ Semangat untuk terus maju dan tidak mudah menyerah ketika ditolak oleh editor jurnal internasioanl merupakan salah satu kunci untuk lolos ke jurnal internasional. Rejection rate jurnal internasional berkualitas memang tinggi, jangan sampai ketika ditolak oleh editor dan reviever semangat kita langsung drop. Perasaan marah,dengan berbagai alasan kepada editor tidak akan menyelesaikan masalah tetapi justru akan mencemari reputasi kita sebagai penulis. Sebagai pemecahan masalah tersebut, harusnya kita bisa mengakomodir masukan-masukan dari editor dan reviewer tersebut untuk memperbaiki tulisan kita, re-format lalu submit baru, papar Ismail Suardi. (Rob/FITK)

DSC_0144 DSC_0189