FITK Kirimkan Delegasi Workshop Tracer Study

Hari Kamis-Jumat, 19-20 April 2018 bertempat di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta diselenggarakan Workshop Tracer Study dengan tema Tracer Study untuk Suksesi Akreditasi Perguruan Tinggi. Kegiatan yang diinisiasi oleh CENDI (Center for Entrepreneurship and Career Studies) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut diikuti oleh WR III, WD III, dan perwakilan staf PTKIN di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta mengirimkan dua delegasi, yaitu WD III, ibu Hj. Siti Choiriyah, M.Ag. dan Abdul Ghofur, S.Pd.I. perwakilan staf FITK. Dalam keynote speech-nya Direktur Diktis Kemenag RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim, GP., M.A. menguraikan tentang urgensi Tracer Study sebagai sumber data terpenting untuk mengukur relevansi Perguruan Tinggi terhadap tantangan dan kebutuhan masyarakat (dunia kerja). “Lulusan/alumni juga menjadi indikator kunci, karena merekalah yang bisa menilai hubungan relevansi antara apa yang mereka pelajari di Perguruan Tinggi dan apa yang mereka butuhkan di dunia kerja”, terang Prof. Arskal.

Acara selanjutnya diisi dengan berbagai materi tentang penguatan Tracer Study sebagai salah satu elemen penting Perguruan Tinggi, utamanya dalam menyambut era globalisasi yang bercirikan pasar bebas. Beberapa narasumber antara lain Mun’im Sirry, Ph.D. (University of Notre Dame), Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si. (Ketua LPM UIN Sunan Kalijaga, Assesor BAN-PT dan AUN-QA), Dr. Ahmad Salehudin, M.A. (Direktur CENDI UIN Sunan Kalijaga), Dr. Abdur Rozaki, M.Si. (Sekjen IKASUKA), Dr. Mahrus El Mawa, M.Ag. (Kasie Penelitian Diktis Kemenag RI, Alumni IAIN Sunan Kalijaga), dan Siti Rohaya, M.T. (Koordinator Bidang Laboratorium Kewirausahaan CENDI).

Workshop tersebut juga melahirkan beberapa rekomendasi di antaranya agar forum tersebut dirilis sebagai Forum Nasional yang membidangi Tracer Study di PTKIN seluruh Indonesia. Kemudian agar setiap kampus yang belum memiliki wadah yang membidangi kewirausahaan dan alumni agar segera membentuknya di instansi masing-masing. Terakhir forum tersebut akan diperjuangkan bersama agar menjadi salah satu Ortaker resmi Kemenag RI yang mendapatkan penguatan dana dari pusat.