Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah, menorehkan prestasi gemilang. Keduanya masing-masing meraih juara puisi dan digital storytelling pada dua perlombaan berbeda yang diselenggarakan di luar negeri.

Keduanya mahasiswa berprestasi itu menempuh pendidikan di program studi (prodi) Sastra Inggris Fakultas Adab dan Bahasa (FAB), yakni Puji Astuti dan Dwi Permata Wulan Sari. Puji Astuti menjadi pemenang utama dalam Moon Poetry yang diadakan Kahaniya, India.

Puji Astuti mengatakan, dalam lomba yang diselenggarakan sekitar Oktober 2019. Dia mengirimkan puisi tentang bulan purnama kepada panitia melalui format video.

“Saya yang bikin puisinya, kemudian dibacakan oleh teman saya Dina Taziyyatunnissa dan direkam oleh teman saya Abdul Mughni Hammami Faiz. Lalu setelah video diolah, kami kirimkan ke panitia. Jadi lomba ini memang berformat video,” ujarnya saat dikonfirmasi Solopos.com, Senin (23/12/2019).

Setelah diseleksi juri, puisi karya Puji Astuti ini dinyatakan sebagai pemenang pertama. Kemenangan ini menjadi kabar gembira yang amat mengagetkan bagi Puji Astuti. Sebab, dia tidak pernah menyangka menjuarai lomba tersebut.

“Saya diberi tahu panitia via Whatssap beberapa waktu lalu sebuah link tentang pengumuman. Ternyata saya dapat juara pertama. Saya senang sekali karena membawa nama IAIN Surakarta, meskipun sebenarnya tidak menyangka saya bakal menang. Saya tidak tahu hadiahnya apa, tapi katanya sekarang sudah dalam proses pengiriman,” imbuhnya.

Puji Astuti berharap lomba tersebut diadakan lagi pada tahun berikutnya sehingga adik-adik tingkatnya bisa mendapat peluang untuk mengikutinya.

Sedangkan Dwi Permata Wulan Sari mendapat Participation Prize dalam Asia-Pacific ICH Storytelling Contest yang digelar Intangible Cultural Heritage in Asia-Pacific (ICHCAP) di Korea Selatan. Dia mengatakan, lomba digital storytelling ICHCAP yang diikutinya itu juga diikuti peserta lain dari 19 negara. Lomba tersebut berlangsung Juli-Oktober 2019 dan diumumkan beberapa waktu lalu.

“Lomba digital storytelling itu tentang warisan budaya tak benda. Lalu saya pilih tentang batik Truntum. Dalam pembuatan video ini saya banyak dibantu teman dan pihak Batik Danar Hadi karena saya kebetulan magang di sana. Video itu kemudian dikirimkan kepada panitia,” kata mahasiswa asli Lampung tersebut.

Berkat karya itu Dwi Permata Wulan Sari memperoleh Participation Prize dan merupakan satu-satunya pemenang dari Indonesia. “Tentu saya merasa bangga karena membawa nama Indonesia,” imbuhnya.

 

 

 

Sementara itu, Kepala Prodi Sastra Inggris FAB IAIN Surakarta, Nur Asiyah, mengatakan prestasi tersebut tidak terlepas dari upaya kampus dalam mendorong mahasiswa agar kreatif dan inovatif, khususnya di bidang teknologi informasi (TI).

“Kami mengapresiasi kepada mahasiswa kami yang menjadi pemenang. Di kampus kami memang berbasis industri kreatif dengan kurikuluim teori, projek, dan produk. Sehingga mahasiswa lebih kreatif daripada sekadar belajar teori di kelas. Harapan kami Sastra Inggris semakin menjadi jujugan kuliah masyarakat,” ujarnya.

(Sumber: https://www.solopos.com/hebat-2-mahasiswi-iain-surakarta-menang-lomba-puisi-dan-bercerita-tingkat-internasional-1037949)