Surakarta – Dosen Sastra Inggris (SI) FITK, Umi Pujiyanti, M.Hum., M.Si.,  ikuti kegiatan Kongres English Studies Association in Indonesia (ESAI). ESAI adalah sebuah asosiasi jurusan-jurusan Bahasa Inggris di Indonesia yang didirikan pada tahun 2014. Asosiasi ini memiliki beberapa kegiatan rutin diantaranya adalah Konggres yang dilaksanakan setiap setahun sekali. Kongres tahun 2018 ini dilaksanakan di Bali dengan beberapa agenda: Pemilihan pengurus (Ketua) baru, Beberapa plenary sessions dan Pelantikan anggota baru.

Sebelum terjadi pemilihan keanggotaan baru, Ketua periode sebelumnya Manneke Budiman, M.A., Ph.D melaporkan kegiatan selama empat tahun diantaranya: pembuatan AD/ ART, pendaftaran ESAI pada notaris dan membuat website (www.esai-indonesia.org). Setelah mendengarkan laporan dari Ketua periode 2014-2018, anggota memberikan pandangan umum terkait apakah akan melanjutkan kepengurursan dibawah pimpinan Manneke Budiman, Ph.D hingga tahun 2020 (sesuai akta notaris) atau memilih anggota baru. Akhirnya anggota menerima permintaan pengurus lama untuk dilakukan pergantian kepengurusan. Kegiatan ini terjadi pada tanggal 9 Agusts 2018.

Terdapat 2 calon  kuat sebagai kandidat ketua ESAI 2018-2022 yakni Dr. Ribut Basuki, M.A dari Universitas Kristen Petra dan Endang S.P., M.A dari UNISMA Bekasi. Sebenarnya ada satu calon lagi, dari UGM. Namun karena saat prosesi pemilihan Bapak Adi sedang berada di luar. Dari kedua calon yang ada, Dr. Ribut Basuki memenangkan pemilihan Ketua ESAI 2018-2022. Dengan ini, segala sesuatu yang berhubungan dengan ESAI menjadi tanggung jawab Dr. Ribut Basuki. Endang S. P., M.A., kemudian Ketua Dewan Pembina yang nanti akan membantu Ketua terpilih untuk menyusun kepengurusan ESAI.

Selain mencari Ketua baru, kegiatan Kongres kemarin juga dibagi menjadi beberaa bidang yang nantinya akan membahas 3 hal: 1) Perlukah capaian pembelajaran umum ESAI dan capaian pembelajaran khusus tiap kelompok ilmu ditinjau kembali? Apa saran-saran dari setiap kelompok., 2) Solusi apa yang ditawarkan tiap kelompok ilmu berkaitan dengan nomenklatur program studi ilmu masing-masing?, dan 3) Bagaimana masing-masing kelompok mengantisipasi dan membayangkan kurikulum masing-masing terkait dengan era disrupsi, edukasi 4.0 dan era teknologi informasi. Adapun pembagian kelompoknya adalah sebagai berikut: Kelompok Sastra, Kelompok Bahasa, Kelompok Ilmu Budaya, dan Kelompok Linguistik.

Hasil diskusi masing-masing kelompok di sampaikan pada sesi Group report pada pukul 15.15-16.15 WITA di Auditorium Widya Sabha Mandala, Universitas Udayana, Bali. Kongres sempat terhenti karena terdampak gempa lagi dengan magnitudo 6.2 skala Richter di Lombok. Kegiatan hari pertama selesai pada pukul 21.00 WITA.

Hari kedua Kongres ESAI diisi dengan plenary session dari beberapa pemateri. Pada pukul 08.00-08.45, Dr. Luciana, M.Ed. dari Unika Atma Jaya memberi paparan tentang English Language Teaching and Education. Pada plenary session kedua, Dr. Ribut Basuki dari Universitas Petra memaparkan tentang English Literature dan sesi terakhir diisi oleh Endang S.P., M.A. dengan materi English Culture. Pemaparan selesai pada pukul 11.15 WITA. Kegiatan dilanjutkan dengan closing oleh Presiden ESAI yang baru.