Surakarta- Bedah Buku “KH Ali Maksum, Ulama, Pesantren dan NU” merupakan acara perdana yang diselenggarakan oleh DEMA FAB IAIN setelah dilantik Februari lalu. Acara bedah buku ini dilaksanakan pada hari Senin, 09 September 2019 di Aula Ex Gedung Pascasarjana lantai 4. Acara ini mengambil tema “Mengenal Lebih Dekat KH Ali Maksum dan Nahdlatul Ulama”. DEMA Fakultas Adab dan Bahasa mendatangkan langsung penulis buku KH Ali Maksum sendiri yaitu Bapak Ahmad Athoillah MA atau biasa dipanggil Gus Atho, dengan pembanding Bapak Drs. KH. Abdullah Faishol., M.Hum atau biasa dipanggil dengan Abah Faishol yang mana beliau merupakan santri asli K.H Ali Maksum di Krapyak sejak tahun 1980 an hingga 1990, dan Moderator yaitu Saudara Muhammad Misbahul Munir yang juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Tremas Jawa Timur.

dema2

Acara dimulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Bedah Buku KH Ali Maksum ini dibuka oleh sambutan dari Ketua Panitia yaitu Saudari Hindun, saudari Retma Ayu selaku Ketua DEMA FAB IAIN Surakarta 2019, dan Bapak Muh Fajar Sodiq selaku Kepala Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) sebagai ganti dari Dekan  Fakultas Adab dan Bahasa Bapak Dr.H.Giyoto, M.Hum yang sedang melakukan perjalanan dinas di Mesir. Dalam sambutan nya Pak Fajar berpesan bahwa setiap organisasi mahasiswa diberikan sebuah hak untuk mengadakan acara yang sifatnya akademik-intelektual karena bagaimanapun juga mimbar mahasiswa adalah mimbar kebebasan akademik.

dema

Acara ini dihadiri oleh hampir 300 peserta dari mahasiswa di Solo Raya dan Yogyakarta. Sejumlah dosen dari lingkungan Fakultas Adab dan Bahasa juga ikut serta menghadiri acara ini dengan sangat excited. Gus Atho menulis buku KH Ali Maksum tepat 1 tahun yang lalu yaitu dari September 2016 hingga September 2018. Gus Atho menggunakan pendekatan Histrografis dalam menulis buku ini, untuk itu beliau menceritakan sangat detail mengenai kehidupan KH Ali Maksum mulai dari kisah kehidupan beliau, perjuangan, hingga kisah-kisah menarik. Diharapkan dengan adanya acara ini para mahasiswa khusus nya IAIN Surakarta dapat memperkaya khasanah pengetahuan dan wawasan kita dalam memahami biografi dan history dari KH Ali Maksum dan dapat menemukan nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang terkandung dalam buku sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Abah Faishol juga mengapresiasi acara ini, karena sudah saatnya kita memperkaya pengetahuan mengenai tokoh-tokoh local, bagaimanapun K.H Ali Maksum selain tokoh yang bergerak dalam pendidikan pesantren, juga merupakan tokoh yang masif bergerak di bidang sosial dan hal ini penting bagi perkembangan islam di Indonesia. (Retma Ayu Ningtyas-Pendidikan Bahasa Inggris)