WhatsApp Image 2020 02 16 at 2.29.43 PM e1581866305553

Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI) bekerjasama dengan Bank Bukopin Solo sukses mengadakan nobar film “Milea: Suara dari Dilan” di Bioskop Solo Square XXI, Sabtu, 15 Februari 2020. Film yang diputar pukul 16.30 WIB ini dihadiri oleh Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta dan seluruh dosen Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Terselenggaranya acara ini memberikan kebanggaan tersendiri 

bagi Prodi TBI, sebab hal ini telah menjadi agenda rutin setiap tahun. ”Jika tahun 2019 film yang dipilih adalah Joker, sekarang lebih kepada film milenial, yakni Milea: Suara dari Dilan. Dengan begitu, mahasiswa dapat belajar mengapresiasi karya sastra dengan menonton film di bioskop. Tidak hanya sekadar teori di kelas.” Ujar Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. selaku Kaprodi TBI.

Kisah novel yang difilmkan (ekranisasi) bukan menjadi sesuatu yang baru dalam sejarah dunia industri perfilman Indonesia. Sejak kemunculannya beberapa dekade ini, banyak sutradara mulai menggarap film yang disadur dari novel. Terlebih pada novel yang best seller atau diminati banyak pembaca. Hal ini menjadi strategi bagi sutradara agar hasil filmnya mampu diterima oleh masyarakat, khususnya kaum milenial. Salah satu film yang diminati kaum milenial saat ini adalah “Milea: Suara dari Dilan”. Film ini merupakan ekranisasi dari novel “Milea: Suara dari Dilan” karya Pidi Baiq yang diterbitkan oleh Pastel Books pada tahun 2016. Novel tersebut adalah sekuel dari novel “Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990” dan Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991.

.Film ini menjadi penutup dari ketiga trilogi novel tersebut. Dalam nobar tersebut, mahasiswa tidak hanya sekadar menonton film, tetapi juga diwajibkan untuk mengapresiasi karya tersebut. Meskipun pada umumnya, hasil proses ekranisasi novel ke film terdapat beberapa penambahan dan pengurangan. Akan tetapi, aspek inilah yang mampu membentuk jiwa apresiatif dan kritis dari mahasiswa.

WhatsApp Image 2020 02 16 at 2.29.55 PM e1581866497585

Terlepas dari hal tersebut, semua penilaian yang disampaikan mahasiswa akan ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan mereka dalam merespon karya sastra tersebut. Oleh karena itu, adanya mata kuliah kajian apresiasi prosa fiksi dan drama dalam kurikulum prodi TBI akan memberikan bekal kepada mahasiswa dalam mengkritisi suatu karya sastra. (Tiya Agustina/NW/MSI)