Surakarta – Lembaga Semi Otonom Forum Mahasiswa Bahasa Arab (LSO FMBA)  merupakan wadah untuk menampung sekaligus menggali dan mengembangkan potensi dan bakat mahasiswa IAIN Surakarta dalam berbahasa Arab khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Guna adakan regenerasi kepengurusan FMBA, Septa satrianto dan kawan-kawan mahasiswa bahasa Arab adakan kegiatan Pelantikan Forum Mahasiswa Bahasa Arab Periode Kepengurusan 2018-2019 (Rabu, 9/5). Selain tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan amanah terhadap pengurus baru Forum Mahasiswa Bahasa Arab 20118-2019.

Rencana awal kegiatan dilaksanakan di ruang aula Gd. Pascasarjana Lt.4 IAIN Surakarta tapi ketika pelaksanaan berubah tempat ke tempat futsal karena alasan tertentu. Di tempat tersebut tepat pukul 10.02 WIB pengurus baru FMBA dilantik secara langsung oleh Dekan FITK, Dr. H. Giyoto, M.Hum. SK pengangkatan kepengurusan baru LSO FMBA dibacakan secara khusus oleh Wakil Dekan III FITK, Hj. Siti Choiriyah, M.Ag., tepat sebelum Dekan FITK melantik mereka dihadapan tamu undangan lainnya.

Selain ketua pelaksana yang memberikan sambutan. Rangkaian sambutan juga diisi oleh ketua umum baru LSO FMBA periode kepengurusan 2018-2019 dan Dekan FITK. Dalam sambutan di awal kepengurusannya, Ketua umum baru LSO FMBA Firdaus Author Reyza FM, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2016 tersebut menyampaikan harapannya terkait kepengurusan LSO FMBA terbaru. Ia berharap LSO FMBA dapat membumikan, dapat mengangkat, dapat menjunjung Bahasa Arab di IAIN Surakarta khususnya di FITK. Menurutnya bahasa Arab belum tampak keberadaannya di FITK terlebih di IAIN Surakarta. “Di dalam organisasi ini kita bukanlah sendirian, saya berharap kita dapat menjalankan tugas secara kompak,” ucapnya sebelum mengakhiri sambutannya.

Sependapat dengan isi sambutan ketua umum LSO FMBA, Dekan FITK juga mengutarakan kesepakatannya terkait bahasa Arab di FITK memang belum terlampau muncul. Padahal kompetensi Bahasa Arab sama tingginya dengan kompetensi Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia atau Bahasa lainya. Menurut beliau, karena melihat keadaan tersebut LSO FMBA haruslah mampu menggerakkan mahasiswa setidaknya melalui percapakan setiap harinya. LSO berperan dalam kreativitas, inovasi mahasiswa dalam berorganisasi. Beliau mengusulkan untuk pengurus LSO FMBA aktif ajak komunikasi dan diskusi Kajur, Sekjur, Dosen dan Mahasiswa dengan Bahasa Arab. “Sing penting maksude ngerti, lawan bicarane juga ngerti. Ora usah mikir grammar yang benar seperti apa. Jangan sampai mereka disalahkan terlebih dahulu,”jelasnya dengan pembawaan santai dihadapan peserta kegiatan. Keterampilan bahasa merupakan syarat lulus yang akan dihadapi. “Jadilah orang yang sebelum dicambuk sudah lari,” tuturnya sebelum menutup sambutannya.