Kamis, (22/11)  HMJ Bahasa dan Sastra Arab kembali melaksanakan kegiatan Kajian Sastra yang ke-IV. Pada tema kali ini mengulas mengenai Worldview. Kajian ini merupakan materi lanjutan dari Kajian ke-II yang diadakan pada tanggal 18 0ktober 2018, dengan pemateri yang sama yakni Ustd. Fuad Muhammad Zein, M.Ud.

Jika tema sebelumnya mengulas tentang Islamic World View, maka tema terusannya ialah Clash of World View- Islamic World View vs Western World View  yang mana seri kajian islamic world view ini mengkaji benturan antara worldview Islam dengan worldview Barat. Opini dan teori-teori disajikan untuk menguatkan pendapat masing-masing.

Kajian secara In door di ruang D11 diawali dengan pemutaran film atau video tersurat yang di dalamnya dijelaskan bahwa biarpun terdapat perbedaan antara islam dan western dalam hal pemikiran, akan tetapi Gen didalam tubuh mereka sama.

“sebenarnya dalam melihat worldview jangan dimaknai Versus, Seakan-akan dunia terbagi menjadi dua peradaban besar” begitulah isinya kira-kira. “perbedaan kultur, agama, ras, kepercayaan, mempengaruhi cara hidup dan berfikir seseorang, sehingga memunculkan perbedaan presepsi lalu merembet menjadi perbedaan peradaban dan perbedaan peradaban memunculkan perbedaan pandangan hidup inilah yang disebut Clash of Worldviews” lanjut beliau.

Didalam materi ini juga dijelaskan bahwa selalu ada proses take and give dari pertemuan dua peradaban meski tidak semua kita asumsikan. Ini dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang tidak cocok tidak selalu kita ragukan. Dan berbicara tentang slogan yang berujar bahwa “kebenaran adalah hal yang relatif” maka tidak ada satupun kebenaran yang absolut diatas dunia. Segaris dengan pernyataan beliau, bahwa jika semua menyebut “kebenaran adalah relatif” bisa berarti semua tidak ada yang tahu Tuhan yang mutlak dan kebenaran firmanNya yang mutlak. Jika begitu benarlah pepatah berkata, manusia itu benci terhadap apa yang tidak diketahuinya.

Dan justru Islam adalah agama yang paling open-minded. Ini dapat dirasakan dari ajaran agama Islam itu sendiri. Islam mengajarkan pd umatnya untuk tidak fanatik pd seseorang atau sesuatu tanpa dalil yg akurat. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berlepas pada takhayul dan khurafat penuh kebohongan, menjauhkan umatnya dari ketergantungan pada sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Islam mengajarkan untuk kroscek dan meninjau ulang tidak menelan mentah-mentah semua berita dan ajaran orang, Islam menyuruh umatnya utuk berfikir sebelum berbuat dan berkata. Pun Islam mengajak untuk merenungi setiap kejadian dan pertanda yang ada di semesta bahkan di dalam diri kita sendiri.