Merepresentasikan Komunikasi Budaya Antar Negara Melalui Intercultural Festival (INFEST) 2024

KabarFAB – Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kembali menggelar acara tahunan Intercultural Festival (INFEST) 2024 pada 4 Desember 2024 di Aula Yosodipuro Fakultas Adab dan Bahasa. Acara ini merupakan bagian dari mata kuliah “Intercultural Communication” yang diambil oleh mahasiswa semester 3, guna memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai budaya dunia dan cara berkomunikasi dengan masyarakat dari latar belakang budaya yang berbeda.

Dalam acara ini, mahasiswa dibagi menjadi delapan kelompok yang masing-masing merepresentasikan budaya dari negara-negara yang berbeda, yaitu Belgia, Mesir, Italia, Swedia, Amerika Serikat, Brasil, Spanyol, dan Thailand. Setiap kelompok menampilkan kekayaan budaya negara yang mereka wakili melalui kuliner, pakaian tradisional, serta informasi mengenai kebiasaan dan nilai-nilai budaya setempat. Para pengunjung dapat menikmati sajian khas negara-negara tersebut dan mempelajari berbagai aspek budaya yang diperkenalkan di setiap stand.

Acara dimulai dengan sambutan dari Koordinator Program Studi Sastra Inggris, Robith Khoiril Umam, M.Hum, Kepala Jurusan Sastra, Dr. Zainal Muttaqin, M.Hum, dan Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Imam Makruf mengungkapkan pentingnya bagi mahasiswa untuk mengenal dan memahami budaya luar, khususnya budaya Barat, sebagai bagian dari pendidikan global yang semakin terhubung. Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap budaya asing dapat membuka wawasan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi dengan berbagai konteks sosial dan profesional di dunia internasional.

Namun demikian, Prof. Imam juga menegaskan bahwa dalam mengenal budaya luar, mahasiswa harus tetap menjaga dan mengembangkan budaya lokal Indonesia. Menurutnya, penguatan budaya nasional yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya Indonesia harus tetap menjadi prioritas. Pembelajaran budaya dari luar, terutama budaya Barat, dapat menjadi sumber inspirasi, tetapi bukan untuk menggantikan, melainkan untuk memperkaya budaya lokal yang menjadi identitas bangsa.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan fashion show yang menampilkan busana tradisional dari negara-negara yang direpresentasikan, diikuti dengan penampilan seni dan budaya oleh masing-masing kelompok. Selain menikmati penampilan budaya, para pengunjung juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi setiap stand dan mencicipi kuliner khas dari negara yang ditampilkan.

INFEST 2024 ditutup dengan pemberian penghargaan kepada kelompok terbaik, yang dinilai berdasarkan kreativitas, kedalaman materi budaya yang ditampilkan, serta interaksi dengan pengunjung. Sesi ini juga diikuti dengan penutupan acara dan pernyataan akhir dari dosen pembimbing mata kuliah, Wildi Adila, M.A., dan Dr. Nur Asiyah, M.A. Mereka menyampaikan harapan agar mahasiswa dapat terus mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya yang telah mereka pelajari dalam acara ini, sehingga dapat menjadi individu yang lebih terbuka dan siap menghadapi tantangan global.

Melalui kegiatan seperti Intercultural Festival, mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis tentang budaya asing, tetapi juga pengalaman praktis dalam berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang budaya. Acara ini menjadi sarana penting untuk membentuk sikap toleransi, empati, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam konteks internasional, yang merupakan modal penting bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia yang semakin global dan terhubung.

Muhammad Irfan Hanafi
Muhammad Irfan Hanafi